BUDAYA TANAM

Mukaddimah Ma'syar Mahamanikam Februari 2023

Dimensi tanam itu luas, bisa diarahkan kemana saja secara dinamis. Pada dimensi negara agraris seperti Indonesia, budaya tanam bisa dilihat dari tidak sedikit angka penduduknya yang aktif di dunia pertanian. Statistik Februari 2022 didapati angka 40,64 juta penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, dari 275,77 juta jiwa total penduduk Indonesia.

Dalam dunia tanaman, Indonesia memiliki macam flora hingga 25.000 jenis atau 10% jenis tumbuhan di seluruh dunia. Beruntung anugerah ini tidak disia-siakan. Menanam tanaman menjadi salah satu budaya manusia Indonesia. Kesadaran manusia Indonesia sebagai makhluk bungsu, dengan tumbuhan dan alam salah satu kakaknya menciptakan harmonisasi budaya tanam dan rawat tanaman.  

Dengan tanah yang subur tangan yang tekun pekarangan rumah, kantor, kos atau dimanapun kita diamanahi tempat naungan bisa menjadi hijau. Sejuk dipandangan dan menghasilkan setidaknya satu atau dua jenis sandang pangan. Maka yang dibutuhkan adalah kemauan. Setiap perangkat pendukung sudah ada, lengkap gratis tinggal pakai. Tanah, benih, dukungan cuaca semuanya membersamai, tunggu apa lagi?!

Nabi SAW memberikan arahan kepada penduduk Madinah untuk menanam gandum, kurma, dan buah-buahan. Beliau bersabda, “Barang siapa menanam kurma di dunia dia akan memperoleh taman di surga”. Menyaksikan seorang petani yang tekun merawat pohon kurmanya dengan tangannya sendiri, beliau bersabda, “Tangan itu sungguh penuh berkah”. Tetes | Pertanian Madinah-Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA.

Dari kutipan tetes di atas, pandangan Rasulullah akan pentingnya budaya tanam menjadi prioritas utama diawal fase Madinah. Tidak hanya menstabilkan ekonomi, lebih luas kemandirian sebagai bagian struktur kemasyarakatan baru di jazirah Arab. Melawan arus monopoli kekayaan, kelas dalam masyarakat, dan ketimpangan kesejahteraan.

Lihat juga

Kesalahan fatal hari, ini jika budaya tanam masih dianggap usang dan identik dengan lapisan masyarakat kelas bawah. Harus ada upaya mengembalikan kepercayaan diri bahwa menanam bukan hanya kegiatan sampingan belaka. Di dalamnya termuat kandungan spiritual yang tinggi. Dan sesungguhnya kalian telah mengetahui penciptaan yang pertama maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran? Maka terangkanlah kepada-Ku tentang yang kalian tanam? Kaliankah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya? Al Waqiah : 22-24

Februari 2022 sebagai edisi ke empat puluh empat adalah buah tanaman kebersamaan yang Allah amanahkan kepada segenap masyarakat maiyah di Samarinda. Mbah Nun dalam upaya merawat dan menjaga tanaman nilai kebersamaan dalam maiyah telah kita rasakan bersama percikannya. Kesadaran menanam yang baik dan Allah yang menumbuhkan, dirawat dengan contoh suri tauladan baik pada diri Rasulullah. Jangan sungkan apalagi minder jika belum mampu menanam nilai yang baik di tengah masyarakat masing-masing, itu hal besar. Maka mari mulai dari yang kecil, misalnya menanam benih cabai, tomat, atau rempah, dirawat dan dijaga sepenuh hati diiringi kesadaran memenuhi sepenggal kebutuhan diri dan masyarakat sekitar kita. (Redaksi Mahamanikam)

Lihat juga

Back to top button