DIREKTUR PT PAL INDONESIA HADIR DI MAJELIS ILMU MAIYAH BANGBANG WETAN

Tepat pukul 22.00 WIB, bertempat di Pendopo Taman Budaya Cak Durasim Surabaya, tadi malam (2/6/2023), Mbah Nun bersama Pak Kaharuddin Djenod Direktur PT PAL Indonesia, Pak Zainal Arief Direktur Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, Pak Suko Widodo hadir di tengah-tengah majelis Ilmu Maiyah Bangbang Wetan Surabaya. Para jamaah gembira menyaksikan Mbah Nun hadir di antara. Serentak menggeser tempat duduknya ke depan supaya lebih rapat dan menyediakan tempat duduk bagi jamaah lain yang tidak kebagian tempat.

Jumlah jamaah yang hadir lebih banyak dari bulan sebelumnya. Selain memadati pendopo, ada pula yang duduk di bawah pohon beringin, menyandar di pagar, duduk di atas rumput, di teras transit, dan ada yang duduk bergerombol di belakang panggung. Saking gembiranya karena lama tidak berjumpa Mbah Nun, tidak sedikit jamaah yang membuat story di akun instagram mengungkapkan syukur dan doa kepada Mbah Nun semoga panjang umur dan sehat selalu. 

Tadi malam Mbah Nun memperkenalkan Pak Kaharuddin Djenod dan Pak Zainal Arief kepada jamaah. Mbah Nun menyampaikan bahwa kita menggali Pak Kaharuddin bukan karena beliau merupakan stakeholder PT PAL Indonesia, melainkan karena beliau mempunyai sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan orang. Kehadiran beliau di BBW seperti balasan silaturahmi setelah sehari sebelumnya Mbah Nun dan KiaiKanjeng membersamai HUT ke-43 PT PAL Indonesia. 

Dalam kesempatan yang diberikan Mbah Nun, Pak Kaharuddin sebagai insan perkapalan menyampaikan bahwa semua peradaban dimulai dari adanya industri kapal. Peradaban baru dimulai dari adanya industri kapal Nabi Nuh yang memuat banyak hewan dan orang-orang beriman. Tidak mudah membuat maintenance kapal Nabi Nuh sehingga dapat menampung berbagai macam hewan dan manusia. 

Pak Kaharuddin mengajak jamaah membayangkan kapal Nabi Nuh. Betapa megah dan canggih teknologi pembuatannya pada zaman di mana besi belum bisa ditaklukkan. Nabi Nuh dan umatnya pada saat itu hanya menggunakan material kayu dan batu tetapi bisa membuat teknologi kapal yang megah. Bahkan kapal Nabi Nuh lebih besar ukurannya di banding kapal Titanic dan kapal induk Amerika Serikat pada saat ini. 

Kapal induk Amerika Serikat ukurannya 285-375 meter. Kapal induk Amerika Serikat dibangun dengan material logam baja oleh sekian juta orang menggunakan infrastruktur luar biasa. Sementara Kapal Nabi Nuh menurut riwayat Ibnu Katsir dibangun di atas gunung oleh 300 orang dengan material kayu dan batu yang ukurannya 1000 hasta atau sekitar 500 meter. Dengan infrastruktur seadanya belum seperti sekarang. Tapi ukurannya jauh lebih besar daripada kapal induk Amerika Serikat.

Itulah salah satu yang disampaikan Pak Kaharuddin  yaitu tingkat peradaban kapak Nabi Nuh yang luar biasa spektakuler. Merespons apa yang disampaikan Pak Kaharuddin, Mbah Nun mengemukakan bahwa Maiyah bukan sedang merebut kekuasaan. Maiyah sedang membangun peradaban bagi seluruh umat manusia. Maka Mbah Nun berpesan bahwa semua jamaah hendaknya menjadi pejuang nilai-nilai Allah yang besar. Karena fokus kita berjuang pada nilai-nilai Allah yang besar, maka salah satu buahnya adalah ketika menghadapi masalah kehidupan sehari-hari akan menjadi mudah. 

Surabaya, 3 Juni 2023

Lihat juga

Lihat juga
Close
Back to top button