YANG PENTING BERKUASA

(Mukaddimah Majelis Ilmu Maiyah Maiyah Dualapanan Lampung Febuari 2024)

Manusia sebagai salah satu dari makhluk yang diciptakan oleh Allah selain ia berperan sebagai objek yang diciptakan, Allah memberikan peran lain yaitu sebagai wakil-Nya di muka bumi untuk menjalankan sebagai pelaksana teknis manajerial seperti pengayoman, pemeliharaan dan pengelolaan aspek hidup di muka dengan tujuan untuk menambah nilai kebaikan baik di mata sesama makhluk (hablumminannas) maupun di mata Allah itu sendiri (habluminallah).

Namun untuk melaksankan peran tersebut mengharuskan adanya aktualisasi diri pada manusia agar aspek manfaat itu bisa diperluas dan diperbanyak sampai menjangkau semua lini kehidupan yang berbuah pada keberlangsungan manfaat yang luas seiring dengan eksistensi manusia itu sendiri.

Pada tiap zaman eksistensi manusua bergantung pada nilai kebermanfaatan manusia itu sendiri, ketika zaman purna manusia dulu hidup dengan cara berkoloni dan berpindah satu tempat ke tempat lain (nomaden) dan bertahan hidup dengan cara berburu. Kemudian ketika seiring berkembangnya zaman ditemukanlah suatu teknologi yang mendiring mereka untuk dapat bercocok tanam dan menjadikannya sebagai tidak hanya sebagai manusia tunggal yang bertahan hidup saja namun menjalankan pengelolaan sebagai bagian masyarakat agraris yang menyiapkan perencanaan pengelolaan sumber daya alam hingga pengelolaan pasca pengelolaan.

Selanjutnya dengan sentuhan teknologi mesin uap memacu untuk berbagai lini kehidupan saat itu terjadi lompatan-lompatan zaman yang mempecepat laju perkembangan zaman hingga era hari era teknlogi informasi yang sangat pesatnya memacu lini kehidupan yang dipaksa untuk menyesuaikan, walaupun pada faktanya sistem kehidupan manusia selalu tertinggal dengan kecanggihan zaman, sehingga kadang terjadi banyak ketimpangan di berbagai lini kehidupan pemerataan tidak hadir dalam banyak aspek.

Termasuk cara menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang terpengaruh dalam proses awal ketika memilih, merebut, mengambil sehingga kepemimpinan itu berada di tangan seseorang atau kelompoknya.

Pada era sebelum adanya demokrasi cara pemindahan kepemimpinan dan kekuasaan melalui pertumpahan darah peperangan yang menggunakan ketangkasan prajurit, strategi peperangan dan juga kecukupan logistik yang menunjang amunisi peperangan, meski kini platform atau wadahnya berbeda ternyata unsur dan ambisi didalamnya tidak berubah dan ideologinya tetap sama, yang beroritentasi tengan bagaimana cara untuk mendapatkan kekuasaan dengan cara apapun, bahkan ada slogan yang terkenal :

Lebih baik menang bermasalah daripada kalah terhormat

Slogan ini sarat akan ideologi Machiavelli yang mengedepankan ketercapaiannya tujuan dengan mengesampingkan apapun yang ada, yang ada hanya ketercapaian tujuan.

Sebagaimana hari ini transisi kepemimpinan nasional melibatkan strategi politik yang tingkat tinggi dan mengkonsolidasikan berbagai lini kapital dengan tujuan utama untuk menghimpun kekuatan dan meraih tampuk kepemimpinan nasional.

Sebagai anak bangsa tentu tidak diperkenankan untuk tidak mengambil pelajaran pada proses yang ada meskipun pada prosesnya kita tidak berkenan denganya, sebagaimana pernah disampaikan simbah “Tetap Mencintai Indonesia Masio Morat Marit” Sebagai bentuk kecintaan anak maiyah pada bangsa dan negaranya dan sebagai bentuk kecintaan pada simbah untuk terus sinau bareng dan mengingat-ingat akan apa yang sudah pernah diajarkan. Dengan tetap meletakkan pengharapan tertinggi melalui pada Allah melalui Rasulullah Saw dengan media Tawashshulan untuk paring-paring mengemis kepada Allah agar terus menemani anak cucu maiyah dimanapun berada.

Penggiat Maiyah Dualapanan pada edisi ini mengangkat tema “Yang Penting Berkuasa” mengajak para sedulur, anak cucu Maiyah dan anak bangsa generasi penerus untuk mentadabburi nilai-nilai Maiyah dalam forum sinau bareng Maiyah Dualapanan yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 Febuari 2024 pukul 20.00 WIB, di panggung terbuka halaman SMP SMA Al Husna Kompleks Ponpes Al-Muttaqien Pancasila Sakti Kemiling Bandar Lampung.

(Redaksi Maiyah Dualapanan)

Lihat juga

Lihat juga
Close
Back to top button