WORKSHOP DSC BERDAYA BERSAMA MANDIRI BEREKONOMI SESI PERTAMA

Liputan Workshop Berdaya Bersama Mandiri Berekonomi kolaborasi Diplomat Success Challenge Wismilak Foundation dengan caknun.com dan Majelis Ilmu Maiyah Bangbang Wetan Surabaya, Balai Pemuda Surabaya, Jumat 11 Agustus 2023) 

Registrasi peserta dibuka pada pukul 08.00 WIB. Peserta yang datang awal tiga orang. Mendekati pukul 09.00 WIB peserta mulai banyak berdatangan. Mereka melakukan registrasi scan barcode, mendapat snack, dan mencari tempat duduk yang nyaman. Ada peserta yang ingin mengikuti workshop tapi belum mengisi form pendaftaran di link yang sudah disediakan, oleh panitia dipandu untuk mengisi form pendaftaran on the spot.

Tercatat 55 peserta yang sementara hadir registrasi barcode, sedangkan yang on the spot sekitar 7 orang. Peserta yang lain konfirmasi baru bisa hadir setelah shalat Jumat karena ada keperluan dan lain hal. Sambil menunggu waktu dimulainya acara dan menunggu peserta lain datang, peserta dipersilakan mengambil wedang kopi yang telah disediakan di termos. 

Pada pukul 09.44 WIB. Mas Edric Candra, Mas Helmi Mustofa, Mas Rizky Dwi Rahmawan, dan Mas Cretta Cucu A. Sudah hadir di lokasi workshop. 

Pukul 09.58 WIB, Yasin selaku moderator membuka acara workshop dengan menyapa jamaah. Workshop yang diadakan DSC (Diplomat Success Challenge) ini bersumber dari nilai ekonomi dari Mbah Nun untuk menjadi dasar ilmu dan nilai peserta dalam membangun dan menjalani bisnisnya. 

DSC mengadakan workshop untuk menawarkan founding, mentoring, dan networking ke setiap peserta yang hadir. 

Yasin menyampaikan ke peserta yang membawa produk bisnisnya yang di-display nantinya akan dinilai oleh narasumber. Pemilik produk yang lolos akan diberi kesempatan memperesentasikan produknya di Sinau Bareng nanti malam. 

Pada pukul 10.09 WIB, Yasin mempersilakan para narasumber dari ruang transit untuk naik ke atas panggung. 

Yasin mempersilahkan Mas Helmi untuk menyampaikan materinya. Mas Helmi membuka pembicaraan memastikan pelatihan ekonomi DSC kali ini berbeda dengan yang lain. Karena kalau di luar menjanjikan cara cepat kaya. Pelatihan kali ini yang dibangun adalah mengkolaborasi ilmu dengan bisnis yang kita jalani. Kita menggunakan ilmu untuk mengembangkan usaha yang kita bangun supaya optimal. Ilmu berguna membuat kita berkembang, karena kita mempunyai kemampuan berpikir. 

Nasihat-Nasihat Ekonomi Mbah Nun

Dalam workshop sesi pertama, Mas Helmi banyak menyampaikan nasihat-nasihat ekonomi dari Mbah Nun. Nasihat-nasihat ekonomi dari Mbah Nun perlu kita ketahui dan pahami untuk menjadikan langkah kita dalam berbisnis berjalan optimal. Karena arah dan tujuannya jelas. 

Mas Helmi menyampaikan bahwa Mbah Nun dalam nasihat ekonomi berpesan di setiap maiyahan agar jamaah menemukan fadhilah-nya masing-masing. Fadhilah adalah keahlian dan keunikan kita. Menemukan fadhilah adalah salah satu jalan Tuhan untuk menurunkan rezeki. Proses mengembangkan fadhilah, kita harus memiliki satu kesatuan dari siddiq, amanah, tabligh fathanah. 

Mas Helmi mengutip pemahaman Mbah Nun bahwa asal-usul rezeki ada tiga. Pertama, rezeki transaksional. Rezeki karena kita punya keahlian sehingga orang merekrut kita karena membutuhkan keahlian kita.

Kedua, rezeki karena nama baik kita. Kita membangun nama baik dan mendapat respect dari orang lain, lalu orang meminta tolong kepada kita, maka disebut rezeki nama baik. Ketiga, rezeki langsung datang dari Allah. Rezeki bersifat tidak terduga. Didapat dari Allah karena kita punya iman, taqwa, dan tawakkal kepada Allah.

Pesan Mbah Nun yang disampaikan Mas Helmi, hendaknya kita harus punya kepekaan memahami rezeki ini. Pada keuntungan usaha/bisnis yang kita dapat, ada prosentase rezeki dari usaha kita/manusia dan ada prosentase dari Allah. Tugas manusia adalah bekerja keras dan amal sholeh, mengerahkan kemampuan serta kreativitas. Meskipun kita tahu kemungkinan kita mendapat keuntungan atau belum tentu laba, tetapi justru dari situlah kita membangun keyakinan kepada janji Allah bahwa Allah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya.

Menurut Mas Helmi, Mbah Nun mengajak kita melihat ekonomi dalam spektrum yang lebih besar. Kriteria kualitatif spiritual ekonomi dalam Islam adalah apabila dapat bisnis dapat menyelamatkan manusia dari adzab Allah. Mbah Nun memberi warning kepada kita untuk terhindar dari azab Allah dalam perdagangan.

Mas Helmi menyampaikan tujuan kita berwirausaha. Mas Helmi menyampaikan nasihat Mbah Nun, bahwa hendaknya kita pintar dunia untuk akhirat. Sedangkan ada orang pintar dunia lupa akhirat, ada yang pintar akhirat tapi lupa dunia. Padahal kita sedang berada pada posisi yang harus kita miliki. Ada orang yang pintar akhirat tetapi untuk tujuan dunia, menjual kepintaran akhirat untuk dunia. 

Naskhat-nasihat ekonomi Mbah Nun berguna bagi kita untuk paham batasan yang tidak boleh dilakukan, serta arah usaha bisnis kita supaya kita berkecukupan. Dengan niat dan tujuan supaya bisa bersedekah lebih banyak. Prinsip bersedekah adalah peka kepada kondisi atau kebutuhan orang lain. Jangan sampai kita mengemis dan jangan sampai ada pengemis. 

Respons dan Sharing Pengalaman Narasumber Seputar Dunia Bisnis

Mas Edric dengan gestur dan pancaran wajah yang selalu ceria, merespons apa yang disampaikan Mas Helmi tentang apa yang disampaikan Mbah Nun dalam buku Nasionalisme Muhammad, pada esai berjudul Ikut Tidak Menambah Jumlah Orang Lemah. Sebelumnya, Mas Edric beranggapan dunia dan akhirat seimbang. Makin kesini, Mas Edric saking seringnya mengobrol terutama dengan Mbah Nun dan Mas Helmi bahwa sebenarnya yang tepat itu membangun dunia untuk akhirat. 

Perihal tidak menambah orang lemah, Mas Edric bercerita pengalamannya ketika berada di permukiman di pulau Komodo. Mas Edric di sana banyak bermain dengan anak-anak. Beliau di sana ikut bermain permainan yang dilakukan anak-anak di sana. Pada suatu momen, Mas Edric ditarik bajunya oleh seorang anak perempuan untuk menunjukkan bahwa rumahnya yang ditinggali dulu tinggal separuh karena kena ombak. Ombak yang semakin tinggi disebabkan oleh perubahan iklim. 

Perubahan iklim itu disebabkan oleh gaya hidup kita. Kita yang di kota menjalani hidup serba gampang lebih sembarang dalam membuang sampah plastik. Sampah plastik yang tidak kita perhatikan betul tata kelolanya mengakibatkan air laut terganggu ekologi dan ekonomi. Salah satu akibatnya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di pulau Komodo. 

Maka dari itu, DSC berkolaborasi dengan Maiyah urusannya soal kemanusiaan. Kolaborasi DSC dengan Maiyah untuk membangun tatanan, gaya hidup manusia dan cara hidup menjadi lebih baik. Menurut Mas Edric, supaya kita tidak menambah orang lemah dan dilemahkan.

Mas Cucu, alumni 2015 (runner up) mengikuti program DSC membawa ide bisnis Seruni Audio. Dulu ketika mengikuti awal DSC masih berupa ide. Mas Cucu mengajak peserta yang punya ide bisnis pada tahun 2023 supaya dapat terealisasikan melalui DSC ini. Faktor mengikuti DSC karena punya kegelisahan perihal audio. 

Mas Cucu merespons bahwa bisnisnya berasal dari fadhilahnya. Dulu beliau bergelut di gitar instrumen. Mas Cucu punya rasa penasaran ketika melakukan rekaman di studio yang perangkat audionya lengkap. Tapi ada problem dengan audio vokal dan gitarnya. Juga beliau merasakan kegelisahan ketidakadilan pelaku seni musik terutama dalam dunia gitar, suaranya yang dimainkan bisa enak dengan mikrofon yang mahal. Mas Cucu gelisah masak suara enak gitar hanya bisa dimiliki bagi pemilik mikrofon yang mahal itu. Kegelisahan itu membuat beliau mengikuti program DSC. 

Selain itu Mas Cucu menyampaikan pentingnya validasi tentang ide bisnis, perlunya publikasi supaya jangkauan bisnis kita bisa diketahui masyarakat atau orang lain. Mas Cucu diberi amanah oleh DSC menjadi runner up mewujudkan ide bisnisnya menjawab kegelisahan tentang mikrofon itu. 

Mas Rizky menyampaikan pengalamannya tentang langkah menjalani bisnis kebanyakan takut patah hati. Takut bisnisnya gagal. Mas Rizky merespons apa yang disampaikan Mas Cucu bahwa perlunya validasi ide bisnis dan publikasi. 

Mas Rizky menjelaskan beberapa tujuan kita usaha. Pertama, tujuan usaha kita supaya survive di kehidupan sehari-hari. Usaha kita bisa mencukupi kebutuhan hidup kita. Kedua, tahap selanjutnya usaha kita berkembang menjadi industri. Untuk menuju tahap usaha menjadi industri kita dibutuhkan diantaranya mentor dan patner usaha untuk mengidentifikasi usaha kita. Maiyah memiliki privilege untuk mengindetifikasi usaha kita dalam tahap apa usaha kita. Karena di Maiyah terbangun komunitas manusia yang guyup dan erat silaturahminya.

Peralihan sharing nasihat ekonomi Mbah Nun yang disampaikan Mas Helmi sampai sharing pengalaman membangun ide bisnisnya Mas Cucu disimak dengan baik oleh jamaah. Kebanyakan jamaah menyimak sambil mencatat poin-poin penting yang disampaikan setiap narasumber.

Sesi pertama ditutup pukul 11.17 WIB karena mendekati waktu shalat Jumat. Sebelum peserta bubar, Yasin mengajak peserta menyatukan semangat dengan Yasin meneriakkan dengan lantang, “DSC……”. Peserta serentak menjawab, “Bikin Gebrakan…”. 

Surabaya, 11 Agustus 2023

Lihat juga

Lihat juga
Close
Back to top button