WOLU
(Mukaddimah Majelis Ilmu Maiyah Kidung Syafaat Salatiga edisi Januari 2024)
Wolu adalah Bahasa Jawa yang artinya, delapan. Sebagaimana usia Kidung Syafaat yang tepat pada tanggal 7 Januari, menapaki perjalanan yang ke-8 tahun.
Angka delapan memiliki makna yang beragam di berbagai kebudayaan. Dalam FengShui, angka 8 melambangkan kesuksesan, sedangkan bagi orang Jepang, angka 8 menjadi simbol keberuntungan.
Dalam ilmu numerology, angka “8” dimaknai sebagai “infinity” atau bisa juga diartikan sebagai simbol “istiqomah” yang didapat dari cara penulisan angka “8” di mana tak ada garis yang terputus meskipun berkelok ke kanan dan ke kiri. Selain itu angka “8” juga dapat dimaknai sebagai simbol “keseimbangan” yang didapat dari wujud angka “8” yang nampak seperti gabungan dari dua lingkaran yang menyimbolkan 2 dunia.
Dalam sengkalan Jawa, angka “8” atau “wolu” memiliki makna yang cukup kompleks. Tidak hanya 1 makna, melainkan bisa bermacam-macam makna, yang itu pun memiliki banyak “turunan” dan bahkan bisa disimbolkan menjadi “kata”.
Beberapa makna simbolik dari “wolu” di antaranya adalah, kebijaksanaan, kekuatan, dan kebesaran. Yang memiliki turunan berupa simbol “kata” seperti “ngesti”, “madya”, “naga”, “brahmana”, dll. Yang kerap kali digunakan sebagai penanda tanggal atau tahun dalam kebudayaan Jawa. Misalnya, “Dwi Naga Rasa Tunggal” yang merupakan sengkalan dari tahun 1682.
Terlepas dari apapun makna yang menyertai dan kita taddaburi, adalah “doa” yang kita panjatkan bersamaan dengan tema “wolu” pada rutinan tanggal 7. Semoga di usia Kidung Syafaat yang ke-8 tahun, menjadi penanda ke-istiqomahan, kesuksesan, keseimbangan, dan kebijaksanaan yang akan menjadi siklus manfaat yang tak terputus dari generasi ke generasi.
Aamiin ya robbal ‘alamiin
Selamat berjumpa melingkar bersama di rutinan Kidung Syafaat tanggal 7 Januari pukul 19.30 di teras rumah Bapak Ilyas Jl. K.H. Ahmad Dardiri Tingkir Lor, Salatiga.
(Redaksi Kidung Syafaat)