SILATURAHMI TANPA JEDA SULTHON PENANGGUNGAN PASURUAN

Berapapun jarak yang akan ditempuh untuk kembali pulang ke tempat ujung pusar dikuburkan tidak akan mematikan semangat raga yang bergerak, berpindah, bahkan menetap untuk kembali melihat kampung halaman. Begitu pula semangat para penggiat Simpul Maiyah Sulthon Penanggungan (SP) Pasuruan menikmati kegembiraan riyayan “Lebaran”.

Sebagian besar penggiat adalah kaum hijrah yang sudah menetap di Pasuruan. Mulai dari awal lebaran sudah banyak yang kembali “mudik” ke rumah singgah titik kumpul ibunya para ibu. Oleh sebab itu, tak ada pertemuan khusus di awal lebaran bagi penggiat untuk bertemu bersalaman bermaaf-maafan.

Namun kekuatan kerinduan tak bisa terhindarkan karena kebetulan ada agenda pertemuan penggiat Maiyah di pertengahan Syawal (Sabtu, 6 Mei 2023) yaitu kegiatan “Mbeber Kloso” yang merupakan agenda rutin sebulan sekali Maiyah Simpul Sulthon Penanggungan untuk Tawashshulan, pembacaan Yasin dan Tahlil dan dilanjutkan berdiskusi terkait evaluasi Maiyahan sebelumnya juga menentukan tema, topik, persiapan teknis, dan penanggungjawab kegiatan Maiyahan berikutnya yang dibuka untuk umum.

Mbeber Kloso diadakan keliling secara bergantian di rumah penggiat, dan kali ini berketempatan di kediaman Cak Ulum tepatnya di Dusun Singopadu, Desa Kedungsumur, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Cak Ulum adalah penggiat muda SP yang siaga mengiringi live akustik saat jeda di Maiyahan Sulthon Penanggungan. Mungkin teritorialnya tidak di Pasuruan namun bagi kami, siapapun yang singgah dan ikut merawat dengan ikhlas Simpul Maiyah maka bagi kami adalah saudara se-ibu Maiyah.

Lihat juga

Perjalanan menuju rumah Cak Ulum menggunakan beberapa armada. Ada yang berdesakan di mobil, sebagian lainnya naik motor, bahkan ada yang menyusul saat pulang kerja dan ada juga yang dari perjalanan luar kota langsung mlipir mampir untuk ikut menyumbangkan pikir. Karena, pertemuan ini bagi kami adalah silaturahmi tanpa jeda karena saat yang fitri ini kami tetap berusaha menjaga kesucian dan kerendahan hati untuk saling bertumbuh dan bermanfaat terus-menerus tanpa jeda, tanpa berpikir jarak, dengan cara ikhlas menikmati ruang dan waktu bermaiyah.

(Redaksi Sulthon Penanggungan) 

Lihat juga

Lihat juga
Close
Back to top button