MEMILIH MENJADI MAIN CHARACTER

(Berita singkat Majelis Ilmu Maiyah Juguran Syafaat, Sabtu 13 Mei 2023)

Meskipun singkat, perkenalan selalu digelar di awal-awal sesi Juguran Syafaat. Harapannya, hal itu bisa mempeluangi celah-celah silaturahmi dan keterhubungan baru. Menjadi seorang mahasiswa tingkat akhir, kuliah di Universitas Terbuka (UT) di akhir pekan sembari sehari-hari berdagang, menekuni hobi bermusik sembari bekerja di sebuah studio foto, itu adalah sebagian dari potret demografis jamaah Maiyah Juguran Syafaat.

Jamaah lainnya lagi ada yang berwirausaha membuka bengkel sepeda motor di desa, bekerja honorer di Pemda, menjadi fasilitator di Sekolah Alam. Berbeda-beda latar belakang tetapi masing-masing mempunyai kesamaan motivasi datang ber-Juguran, yakni ingin menyinaui hal baru, mereguk dahaga curiocity yang ada di benak. 

Walaupun tidak ada pre-test, tetapi ternyata beberapa jamaah terbiasa mendiskusikan mukadimah sebelum datang Maiyahan. Salah seorang jamaah berbagi hasil diskusinya dengan temannya, bahwa tema malam hari ini ibaratnya di games, kita hendaknya jangan mau hanya menjadi non-player character (NPC) tetapi harus bisa menjadi main character (MC) di kehidupan kita sendiri.  

Majelis ilmu rutinan Simpul Maiyah Juguran Syafaat tadi malam dengan tema “Me-Nukleus” dimulai tepat pukul 20.00 dan selesai menjelang pukul 01.00 dinihari. Lokasi pelaksanaan yang mengambil tempat di Waroeng Juguran, Jalan Raya Purbayasa, Padamara, Purbalingga ini me-magnet jamaah dari radius 5-10 km di sekitarnya untuk datang. Jamaah yang datang banyak berasal dari Kecamatan Padamara, Mrebet, Bojongsari juga dari Kecamatan Kota. Jarak tempuh bagi jamaah dari Purwokerto menjadi lebih jauh ketimbang pelaksanaan dahulu di Pendopo Wakil Bupati Banyumas, namun beberapa jamaah mengaku senang, karena pahala menuntut ilmunya jadi lebih banyak.   

Mengerjakan pilah ranah untuk menemukan pembeda karakter utama dan karakter pelengkap ternyata tidak cukup hanya melalui proses diskusi satu malam. Tetapi minimal batu bata-batu bata pengetahuan, wisdom dan insight yang didapat bisa dibawa pulang untuk disusun menjadi bangunan ilmu yang empiris pada peran dan laku hidup masing-masing. 

Lihat juga

Back to top button