LUMBUNG PIKIR
(Mukaddimah Majelis Ilmu Maiyah Galuh Kinasih, Bumiayu 15 Februari 2023)
Hello nim, ya lama tak bersua, entah berapa kali rembulan berotasi sejak melingkar terakhir di edisi “Pepadhang” dan kita rehat, Alhamdulillah di awal tahun 2023 kita bisa mengumpulkan niat, energi dan berkonjungsi rasa di antara manusia-manusia pejalan temaram.
Pasca Silatnas di Jogja kami mendapatkan sebuah pekerjaan rumah yang membutuhkan konsentrasi dan memaksa mengumpulkan massa otot-otot, mencoba menggerakkan sendi-sendi agar berjalan lagi, dan dimulailah kami bersua melalui sebuah kanal warna hijau buatan negara adikuasa.
Kata dan kalimat pertama di grup perpesanan “woy, kapan nih…” dan terus begitu hingga kami berberapa berkumpul, bersindikat, dan mencoba untuk menata kembali, sembari berusaha merealisasikannya. Kamipun sepakat berkumpul di lapak wedang uwuh Jatisawit. Ide pun keluar di sela-sela sruputan JAHESU, Wedang Uwuh maupun Teh Hangat Manis yang disajikan di depan kami. tak lupa di sela-sela tersebut beberapa yang termasuk kaum hisap (perokok) mengeluarkan awan (asap) mereka (perayaan kangen-kangenan) karena cukup lama rehatnya kegiatan kami, membuat sebuah ruang rindu para sedulur Maiyah Simpul Galuh Kinasih.
Kemudian kami menceritakan perkembangan-perkembangan dan pengalaman yang sedang dialami, pengerucutan tema kegiatan melingkar Maiyah Simpul Galuh Kinasih edisi Februari 2023 yakni “Lumbung Pikir”. Untuk mengantarkan dan menjelentrehkan apa yang kita namai “Lumbung Pikir” kami akan mencoba mengawali dari teorema bahwa Manusia adalah mahluk yang berpikir. Tentu kita menyadari, yang membedakan manusia dengan makhluk Allah yang lainnya adalah bukan dan tak lain karena manusia berpikir. Merasionalkan sesuatu itulah manusia. Filsuf barat bernama Descartes melontarkan juga sebuah pernyataan “Cogito Ergo Sum” (Saya berpikir maka saya ada). Kemampuan berpikir ini juga mengantarkan manusia kepada sebuah pencapaian tertinggi maupun kejatuhan yang amat dalam.
Membahas lumbung pikir membawa Ingatan kami pada kalimat yang disampaikan Mbah Nun saat kami mengikuti Maiyahan di simpul Juguran Syafaat (Purbalingga-Banyumas). Simbah menyampaikan bahwa sinau kita di edisi 2023 sudah mengawali peningkatan dari level sinau bareng menuju sinau perubahan. Beliau mengutip apa yang disampaikan Mas Sabrang yakni ada tiga level yang perlu kita pelajari dan aktifkan yakni level Jasadiyah, Aqliyah, dan Ruhiyah. Hemat kami pas kiranya “lumbung pikir” bukan hanya dikaji secara kognitif maupun jasadiyah, namun, juga masuk ke level ruhiyah.
Demikian pengantar yang kami ajukan, semoga kami selalu memiliki energi, niat dan kebersamaan otot-otot dan sendi yang terus menjalankan kita semua sebagai manusia pejalan. Amin ya robbal alamin. Bumiayu 26 Januari 2023.
(Redaksi Galuh Kinasih)