MAIYAH MENJAHIT ORANG-ORANG SHOLEH
Dari istilah tersebut saya mengibaratkan Mbah Fuad itu bagai tangan yang lembut, tenang, sabar, dan telaten dalam proses menjahit itu, sehingga serat kain yang sobek atau bolong bisa menyatu dan utuh kembali.
Saya sendiri belum bisa menjadi jarum lancip yang dipilih dan digenggam tangan itu dalam proses. Tetapi, setidaknya saya ingin terlibat dalam proses menjadi bagian dari benang panjang yang dituntun dan ditarik oleh jarum pilihan.
Dua tahun lalu Mbah Fuad dan Mbah Nun memberi tuntunan dengan menerbitkan Mushaf Al-Qur’an Tadabbur Maiyah Padhangmbulan. Itu menjadi contoh bagi kita yang sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar cobalah memulai sebisanya mentadabburi ayat Al-Qur’an pilihan kemudian terapkan dengan laku baik di kehidupan. Dan sekarang, dua tahun sesudah terbitnya Mushaf Al-Quran Tadabbur, yayasan Rumah Maiyah Al-Manhal menerbitkan 4 jilid buku belajar baca dan tulis bahasa Arab Al-Qur’an Metode Manhal. Buku ini ditujukan untuk orang-orang yang mungkin belum bisa baca, atau mungkin sudah bisa baca tetapi belum bisa lancar.
Dari itu saya menyadari ternyata begitu cintanya beliau dengan bahasa Arab Al-Qur’an sehingga terus berupaya mencarikan solusi untuk itu, agar orang sekarang terkhusus jamaah Maiyah atau siapapun umat Nabi Muhammad Saw. yang tergerak hatinya namun belum bisa baca, untuk mulai melangkah lebih mendekat dan mempelajari ayat Allah melalui bahasa Arab Al-Qur’an dengan suasana hati yang senang, segar, dan mencerdaskan.
Ada rasa pekèwuh besar di dalam hati yang membuat dorongan ke diri saya untuk berani mencoba menjadi benang panjang yang mengikat dalam proses menjahit orang-orang sholeh.
Sedikit cerita terakhir kali beliau hadir menyapa jamaah Maiyah di Padhangmbulan Juli tahun lalu dengan kondisi belum sehat sepenuhnya atau dalam masa pemulihan kesehatan. Ayat Allah yang disampaikan beliau Al-A’raf 204 “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian mendapat rahmat“. Tetapi yang mungkin dilihat olehnya saat paman beliau Ami Qoyyim mengajak hadirin di depan nderes Al-Qur’an barangkali masih ada di antara saya dan teman-teman yang belum berlaku sebagaimana pesan ayat tersebut.
Astaghfirullahaladzim, maafkan kami Mbah Fuad.
Semoga harapan beliau ke depan melalui yayasan Rumah Maiyah Al-Manhal dipermudah Allah Swt.
Al-Fatihah.