CAK MADRIM

Kamis malam, 24 November 2022. Sayup-sayup terdengar suara kendaraan bermotor lewat di area tengah Kota Gresik. Tak peduli rasa capek terasa di sekujur tubuh lantaran hampir seharian saya muter-muteri Kota Gresik. Tidak usah ditanya, bagaimana rasanya kurang tidur, kurang istirahat, ditambah lagi pikiran terus bekerja; sebutlah sebagai makanan sehari-hari yang harus dilahap oleh seorang jurnalis amatiran seperti saya ini, yang masih belajar merangkak selama lima bulan berjalan.

Pikir saya, pada saat-saat senggang dan sama-sama ada waktu untuk bisa bertemu, ini adalah kesempatan yang harus saya manfaatkan dengan baik. Tempat ngopi pada malam itu hawanya cukup syahdu, berada di bukit Condrodipo yang berada di Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik.

Kebetulan juga, salah satu teman ngobrol malam itu terbilang aktif nyengkuyung berbagai kegiatan di Simpul Maiyah Damar Kedhaton Gresik.

Pada momentum ngopi santai tersebut yang diam-diam saya campur dengan agenda terselubung, yakni dalam rangka mewawancarai Cak Madrim, salah satu Penggiat Simpul Maiyah Damar Kedhaton Gresik. Tujuannya yakni, saya ingin menggali lebih dalam pernyataan Cak Madrim yang disampaikan secara tertulis di grup WhatsApp.

Bermula dari permohonan maaf karena tidak bisa hadir tepat waktu dalam gelaran Sinau Bareng Mbah Nun di pembukaan acara East Java Heritage Expo Tahun 2022: Citragama Wali yang berlangsung di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Jumat, 25 November 2022.

“Ngapunten (mohon maaf-red), saya bisa meluncur jam 17.00 WIB setelah acara Pameran Pendidikan memperingati Hari Guru di Gelora Joko Samudro selesai. Acaranya itu sampai Sabtu 26 November 2022. Saya disuruh rewang-rewang (bantu-bantu-red) kawan, untuk mengatur jalannya acara. Untung wae wis tau sekolah nang (Beruntungnya, sudah pernah sekolah di-red) Universitas Damar Kedhaton”.

Dalam pernyataan tertulis tersebut, Cak Madrim bersyukur bahwa semua peluang dan ilmu yang didapati dari Damar Kedhaton menjadi berkah tersendiri. Artinya, saat diterapkan di lapangan hasilnya cukup banyak membantu. Minimal tidak mengecewakan kawan Cak Madrim, yang mengajaknya membantu menyukseskan serangkaian acara Pameran Pendidikan yang dilaksanakan sejak tanggal 20-26 November 2022 di Gelora Joko Samudro, Gresik.

Cak Madrim menyebut ada beberapa tugas teknis yang dilakukan saat nyengkuyung acara Pameran Pendidikan tersebut, di antaranya yakni mengarahkan MC, mencatat kehadiran peserta, mengkondisikan peralatan di panggung, mengawal jalannya acara, mendamaikan Pedagang Kaki Lima yang kisruh, bahkan juga turut andil mengkondisikan saat acara berlangsung. Sebab, berjalannya acara tidak sama persis dengan Rundown yang sudah direncakan sejak awal. Sehingga, Cak Madrim dapat juga disebut sebagai pawang dalam pelaksanaan acara tersebut.

Ternyata, banyak nilai-nilai yang berhasil dipetik, diresapi, dan diserap oleh Cak Madrim selama berproses menimba ilmu di Universitas Damar Kedhaton, yang kemudian menjadi sarana kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.

Lihat juga

Back to top button