Ayat-Ayat Semut
Mukaddimah Poci Maiyah, Februari 2023
Pada bulan Februari ini tepat di pertemuan awal memasuki bulan pertama di tahun ketujuh. PociMaiyah mengambil tema ayat-ayat semut. Seperti kita tahu dalam Al-Qur`an ada sebuah surat yang diberi nama An-Naml yang berarti semut. Banyak kisah nabi-nabi di dalam surat An-Naml untuk dijadikan pembelajaran bagi kita semua. Seperti ada kisah Nabi Musa A.S. yang melemparkan tongkat kemudian menjadi ular kemudian dianggap sihir, dan juga kisah Nabi Sulaiman A.S. yang diberikan anugrah bisa memahami bahasa binatang seperti mendengarkan obrolan semut dan juga berbicara dengan burung hud hud.
Nabi Sulaiman juga dikisahkan memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Ada juga kisah Nabi Saleh A.S dengan kaum tsamud yang bangunan rumah-rumah megahnya diruntuhkan oleh Allah SWT, ada kisah Nabi Luth dan kaumnya yang melakukan hubungan percintaan sesama jenis. Terakhir ada kisah orang-orang yang tidak percaya dengan hari kebangkitan.
Dari kisah-kisah di atas mari bersama kita tadabburi bahwa apakah itu seperti amtsal untuk fenomena yang banyak terjadi saat ini. Ular penyihir masa nabi Musa saat ini bernama media sosial. Para konglomerat di zaman ini mungkin adalah Ratu Balqis di zaman Nabi Sulaiman. Para pemuja bangunan megah adalah kaum tsamud masa Nabi Sholeh, dan kaum sesama jenis sehingga menjadi ramai di piala dunia qatar itu juga seperti masa nabi Lut.
Kisah yang menarik adalah bagaimana Para penyihir Fir’aun di zaman Nabi Musa ada yang akhirnya beriman meskipun akhirnya dibunuh oleh Fir’aun. Ratu Balqis sendiri akhirnya beriman kepada Allah karena melihat lantai kaca yang dikira kolam besar. Kaum tsamud sendiri hanya tersisa bangunan megahnya saat ini. Untuk kaum nabi Luth ditimpa hujan batu.
Kita bisa membayangkan bahwa untuk masing-masing masalah itu diutus satu Nabi. Bagaimana jika kita melihat semua masalah dalam kisah di atas ada di zaman sekarang ini? Mungkin butuh seseorang yang berkapasitas seperti Nabi Musa A.S., Nabi Sulaiman A.S., Nabi Sholeh A.S dan Nabi Luth A.S. Tapi siapa? (Khairul Fahmi)