TITIK BALIK
(Mukaddimah Maiyahan Lingkar Sedulur Maiyah Pasuruan Edisi Desember 2023)
Telah sampailah kita pada Desember, bulan terakhir dalam kalender Gregorian. Orang sering melakukan peninjauan ulang atas seberapa jauh pencapaian resolusi yang sudah ditetapkan di awal tahun.
Sejalan dengan itu, sebagai sebuah Lingkar Maiyah, kita perlu melakukan kilas balik perjalanan topik dan tema diskusi selama satu tahun 2023 ini. Di awali dengan memahami ‘Sinau Perubahan’ sebagai kata kunci yang disampaikan Mbah Nun di Januari 2023. Dilanjutkan dengan ‘Aktivasi Ruh’ yang kemudian melahirkan ‘Pantomim Kerinduan’ di bulan Ramadhan. Berefleksi dan mensyukuri kelahiran Guru Kehidupan dan Simbah kita di bulan Mei dalam ‘Nurus Sab’ina’. Kemudian waspada, menakar maslahat dan mudharat teknologi di ruang keluarga dengan tema ‘Gak Bahaya Ta?’.
Memasuki tahun baru Hijriyah kembali memupuk harapan dan komitmen dengan bertawasshul ‘Merangkai Cahaya di Awal Warsa’ yang memicu hasrat lahirnya ‘Hati Yang Merdeka’ di bulan kemerdekaan negara kita.
Berikutnya, mencurahkan segala rasa rindu di bulan mulia rabiul awwal dengan ‘Untuk Kekasih’ yang memperkuat tekad agar ‘Urip Temenan’. Kemudian berusaha memahami hiruk pikuk situasi politik desa sebelah lewat ‘Mahkamah Kemuliaan’. Belajar bahwa yang dilakukan tidak hanya perlu benar, tapi juga baik, dan puncaknya ada pada kemuliaan, pada ketakwaan.
Dari perjalanan connecting the dots tema maiyahan tersebut, kita berefleksi. Apakah kita sudah melakukan aktualisasi nilai-nilai Maiyah? Apakah dalam keluarga sudah mendapat manfaat dari pemahaman yang sudah kita dapatkan, lebih rukun, juga lebih bergembira? Apakah kita sudah siap terhadap perubahan dan turbulensi yang hadir di 2024, pada diri, keluarga, masyarakat, bahkan negara? Berefleksi bersama agar terhindar dari pengulangan kesalahan yang sama.
Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, sesiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang merugi, dan siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin adalah orang yang celaka.
Mari kita melingkar bersama untuk bertawasshul, silaturahim, dan Sinau bareng untuk menemukan titik balik yang dapat dijadikan pegangan dan jangkar untuk lebih bijaksana menapaki tahun-tahun ke depan.
(Redaksi Maiyah Sedulur Pasuruan)