TAWASHSHULAN, WIRID, DAN SHOLAWATAN SEBAGAI PENAMBAL KERINDUAN
Kekhusyukan dan kekhidmatan dalam bermajelis selalu melahirkan kerinduan, terutama dalam sesi pelantunan Tawashshulan, Wirid, dan Sholawat. Seperti yang dialami dan dirasakan oleh Mbak Sita, salah satu Dulur Damar Kedhaton Gresik.
Mbak Sita merindukan suasana atmosfer ketika mengikuti sesi tersebut. Setelah beberapa bulan dan dalam beberapa kesempatan, baik dalam rutinan Majelis Ilmu Telulikuran Damar Kedhaton maupun Majelis Tawashshulan tak bisa hadir; dia pun kemudian menawarkan diri agar Majelis rutin Tawashshulan dapat dilaksanakan di rumahnya, pada Jumat 24 November 2023 di Made Barat 03/01 Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya.
“Saya merindukan Sholawat dan Wirid bareng dulur Damar Kedhaton Gresik”. Kata Mbak Sita.
Keterikatan hati yang menguat, terjalin dalam paseduluran al-Mutahabbina Fillah menjadi pusaran pusat energi tersendiri. Energi kerinduan yang mampu menarik dulur-dulur Damar Kedhaton Gresik untuk jauh-jauh datang ke rumahnya, termasuk saya pribadi juga merasakan hal demikian.
Saya selalu merasa eman-eman apabila tidak bisa hadir dalam beberapa kegiatan rutin Damar Kedhaton, terutama bagaimana saya bisa mencharge hati beserta pikiran. Termasuk juga untuk menambal kerinduan.
Buktinya, perjalanan malam dengan jarak cukup jauh pun ditempuh oleh dulur-dulur Damar Kedhaton Gresik. Beberapa dulur ikut rombongan mobil, sementara saya, sepeda motoran sendirian, berangkat menuju ke tempat kediaman Mbak Sita.
Sesampainya di rumah Mbak Sita, saya tidak langsung ikut bergabung lantaran masih sibuk dengan pekerjaan yang belum saya tuntaskan. Seraya menyelesaikan pekerjaan, saya juga turut mengikuti perlahan-lahan, lantunan dzikir Sholawat yang tengah terdengar dari ruang tamu rumah Mbak Sita.
Suasana sejuk area persawahan begitu terasa, teriring bunyi dzikir sholawat yang begitu khidmat dan khusyu terdengar. Jangkep, suasana kemesraan bersatu-padu menghangatkan pada suasana malam menjelang dini hari itu.
Tidak ada aturan saklek dalam berorganisme secara Damar Kedhaton Gresik. Meskipun memang telah disepakati bahwa, Majelis Tawashshulan yang rutin diadakan sebulan sekali dijadwalkan bertempat di rumah Kamituwa Damar Kedhaton, Wak Syuaib. Namun, ketika ada dulur Damar Kedhaton yang nyuwun agar lokasi Majelis Tawashshulan digeser di rumahnya, maka dulur-dulur Damar Kedhaton mengiyakan tawaran tersebut.
Usai melantunkan Tawashshulan, Wirid, dan Sholawatan, seraya menikmati hidangan yang disajikan oleh Mbak Sita, dulur-dulur Damar Kedhaton asyik berbincang bersama suami Mbak Sita di dalam ruang tamu. Sementara itu, beberapa dulur Damar Kedhaton lainnya tampak menikmati istirahat sambil tiduran di teras depan rumah Mbak Sita. Tak terkecuali saya sendiri. Setelah mencicipi hidangan, kemudian menghabiskan satu udud batang rokok, saya pun sengaja tidur di depan teras rumah Mbak Sita. Matur nuwun, Mbak Sita.