Tadabbur Hari ini (47)
KESAKSIAN PALSU DAN MEMORI KUDA LAUT

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيم
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ
غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
(Al-Fatihah: 1-7)

Mendalami hal dialog Janin, kelak sesudah magang di Alam Barzakh, Malaikat Nakirmungkin menginterogasi kita: “Jadi kamu telah memberikan kesaksian palsu ya? Kehidupan kalian selama puluhan abad sama sekali tidak mencerminkan isi kesaksian kalian. Pandangan hidup kalian, universitas dan kurikulum kalian, kebudayaan dan praksis politik kalian, berbanding terbalik dengan kesaksian kalian”.

Di antara kita mungkin ada yang menjawab lugu: “Lho kami tidak tahu apa-apa. Bukan kami yang bicara itu. Bukan kami yang bersaksi. Bukan kami yang merekayasa dialog itu. Bahkan bukan kami yang bikin Janin. Kami cuma menjalani gagasan Allah. Jadi bukan kami yang bertanggung jawab. Fakta dasar kejadian ini adalah Allah, sehingga Pak Nakir silakan menginterogasi Allah langsung”.

Tetapi diam-diam, ketika itulah mungkin kita akan menyesal kenapa tidak studi tentang ragam penyimpan memori. Kita habiskan waktu di dunia sibuk dengan flashdisk, hardisk, iCloud, DMA, SAM, RAM, AAM, meskipun kita dulu canggih mengukur memory cicle time, transfer rate, time access, bahkan menentukan perilaku fisik memori seperti memori volatile, non-volatile atau non-erasabledan seluruh kelengkapan serta probabilitas pengembangannya.

Sudah sedemikian canggihnya tapi memori janin lolos dari concern kita. Advanced pengetahuan kita sampai meneliti bahwa ingatan manusia disimpan di beberapa daerah otak dan yang paling penting adalah hippocampus, yang sebenarnya adalah sepasang daerah yang terselip jauh di dalam otak dan meringkuk seperti kuda laut.

Lihat juga

Di Maiyah sering dikatakan: “Anda capek kerja, ngojek, nguli dll sehingga agak larut malam baru bisa bergabung ke Maiyah. Tidak masalah. Kalau ngantuk ya tidur saja. Asal niatmu ikhlas lillah, yang bekerja menampung ilmu, hikmah dan manfaat tidak hanya sel-sel dan saraf-saraf otakmu lewat telingamu. Tapi juga setiap pori-pori kulitmu, aliran darahmu, karena subjekmu adalah ruh-mu, dan ruhmu mempekerjakan apa saja atas kerjasama dengan lelembut Malaikat yang ratusan ribu jumlahnya di forum “Sinau Bareng” kita ini. Input-outputnya, hulu-hilirnya, jenis algoritma “amr” dan “iradah” Allah jauh melebihi yang bisa disangka oleh kuliah-kuliah S3-mu”.

Allah itu Al-Khabir, Allah maha mengabarkan sampai selembut-lembutnya. Setiap partikel dan susunan jasad kita terus-menerus dikabari oleh Allah. Bahkan Allah mengabarkan perintah-Nya kepada jutaan ikan di lautan, ribuan burung di angkasa, setiap dzarrah angin, dan apa saja tanpa keseganan atau kesulitan. “Innallaha la yastahyi an yadhriba matsalan ma ba’udlotan fama fauqaha”.

Allah maha mengabarkan apa saja kepada siapa saja dengan default-nya “automasi sunnatullah”. Mungkin itu “qadla” yang kemudian kita memohon “qadar” atau perkenan “qudrah”-Nya dengan doa, dzikir, wirid, istighatsah.

Dari soal-soal kecil kita dibangunkan dari tidur, dikasih tahu lewat saraf-saraf di badan bahwa kita berhajat buang air besar, kemudian diingatkan perlu minum air di pagi hari, muncul gagasan akan melakukan apa hari itu dan atau besok. Sampai soal mempertimbangkan dan menentukan pekerjaan, mengambil keputusan untuk berkeluarga, dibikin tertarik untuk menulis sesuatu, diilhami untuk hal-hal lebih besar: bikin gerakan sosial, diberi petunjuk bagaimana menyembuhkan penyakit bangsa dan negara, sampai tema-tema apapun tanpa ada batasnya dan tidak terhitung berapa triliun item petunjuk Allah itu.

Dan itu semua sangat mudah bagi Allah. Sunnah-Nya mengandung triliunan automasi atas segala sesuatu. Apakah kita tidak takjub kepada hamparan rumput, jutaan ikan bermaiyah bersama dengan jutaan lainnya sesama mereka, mendung yang berarak, gravitasi dahsyat yang menjaga jarak antar bumi dan benda-benda lainnya di ruang infinity semesta al-’alamin? Itu semua berlangsung otomatis.

أَلَمۡ تَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِۚ
إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَٰبٍۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٞ

Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (Al-Hajj: 70)

Emha Ainun Nadjib
15 Juni 2023.

Lihat juga

Back to top button