SINAU BARENG PASEDULURAN MAIYAH PASURUAN DESEMBER 2023

Sabtu, 9 Desember 2023. Kegiatan rutin Tawashshulan dan Sinau Bareng Paseduluran Maiyah Pasuruan kali ini diadakan di YPI Al Manar Suwayuwo Kecamatan Sukorejo. Tempat ini dipilih karena memiliki kenangan historis yang istimewa, sebab yayasan pendidikan yang juga kediaman Almarhum Ustadz Ibnu Sina ini dahulu merupakan tempat jujugan atau tempat singgah Mbah Nun saat berada di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Ini adalah kegiatan Maiyahan kali kedua yang diadakan di sana. Senada dengan ‘Titik Balik’ yang dijadikan tema rutin saat berada di bulan Desember tempat ini dijadikan simbolisasi titik balik perjalanan Paseduluran Maiyah Pasuruan yang Desember tahun ini merupakan tema Titik Balik yang ke-3.

Seperti biasa, acara diawali dengan Tawashshulan. Dipimpin oleh Mas Andi, Mas Rizal, dan Gus Ishom yang secara bergantian membaca teks Tawashshulan yang telah dituliskan Mbah Nun. Mas Rizal sebagai moderator kemudian mulai membuka “Bawa rasa” mengenai tema titik balik. Mas Rizal memberikan pengantar dengan menceritakan sebuah peristiwa nyata tentang sebuah keikhlasan yang mampu menjadi titik balik akan sesuatu yang hilang. Berikutnya, Gus Ishom menggambarkan titik balik adalah perjalanan memilih seperti yang tertuang dalam poster bergambar seorang yang sedang menghadapi banyak tangga untuk dilalui.

Salah satu insight yang menarik muncul dari Mas Ubaid yang menyebut titik balik adalah [titik billiqo’] yang diartikan sebagai titik perjumpaan. Bukan tanpa sebab, Mas Ubaid menyebutkan bahwa beliau memang kelahiran Beji, namun secara kebudayaan dan pemikiran ia dibesarkan di Suwayuwo, di tempat ini. Tempat beliau berproses mengasyiki sholawat atas kaitannya dengan mengikuti Mbah Nun dan tersambung dengan Ustadz Ibnu Sina.

Lihat juga

Bawa rasa kemudian dilanjutkan dengan berefleksi atas perjalanan lingkar selama setahun ini. Dimulai dari saling berbagi mengapa dan apa yang membuat masing-masing jamaah tetap bersemangat Maiyahan.

Jawaban dan pemaparan para jamaah begitu beragam namun memiliki nafas yang sama, menyimpulkan Maiyah layaknya sebuah keluarga. Dan yang menarik lagi, rata-rata pernah didatangi Mbah Nun dalam mimpi ketika sedang menurun semangatnya dalam bermaiyah.

Diskusi kemudian dilanjutkan dengan membahas langkah dan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengimplementasi nilai-nilai Maiyah sebagai sebuah Lingkar di tahun depan. Banyak ide dan usulan yang keluar dan menjadi bahan untuk dirumuskan lebih detail. Poin yang paling pokok adalah, kesediaan Gus Ishom menjadikan YPI Al Manar sebagai ‘basecamp’ Paseduluran Maiyah Pasuruan. Kemudian kegiatan sosial seperti santunan anak yatim yang telah dilaksanakan bulan lalu dapat dijadikan agenda rutin.

Diskusi berlangsung hangat hingga lewat tengah malam, yang kemudian dipungkasi doa oleh Haji Erik. Harapan dilangitkan semoga di waktu-waktu ke depan semua senantiasa dilimpahi kebaikan dan keberkahan. (Redaksi  Lingkar Maiyah Sedulur Pasuruan/Dhimas)

Lihat juga

Back to top button