RAMAI TAPI JUGA KHIDMAT JUGURAN SYAFAAT NOVEMBER 2022
Sabtu malam, 12 November 2022, berlangsung Majelis Ilmu Juguran Syafaat (JS) di Waroeng Juguran di Jalan Raya Purbayasa Padamara Purbalingga. Penggiat JS, Hilmy Nugraha, menyampaikan suasana JS malam minggu tersebut ramai dengan obrolan keakraban antar jamaah maupun dengan para penggiat. Obrolan yang hangat sebagai bentuk silaturahmi bulanan yang selalu dirindukan. Tetapi, suasana ramai ini dipuncaki oleh suasana khidmat karena pada penghujung acara, Juguran Syafaat diakhiri dengan Tawashshulan bersama dipimpin oleh sahabat Dedi.
Sementara itu, dalam sesi diskusi, hadir sebagai narasumber adalah Mas Agus Sukoco dan Mas Igo Saputra. Di antara hal menarik yang dikemukakan Mas Agus Sukoco adalah Al-Qur’an adalah kumpulan isi hati-Nya Tuhan. Seseorang akan merasakan sensasi dan getaran saat mendengar atau membacanya manakala ia sudah menemukan hubungan personal dengan Tuhan. Sebagaimana Nabi bergetar dan menggigil bahagia mendapatkannya. Mas Agus memakai analogi surat cinta dari kekasih. Nuansa dan sensasi isi surat cinta hanya bisa dirasakan sepenuhnya oleh pihak yang saling jatuh cinta.
Diskusi juga membahas sejarah Purbalingga melalui pemaparan Mas Igo yang mengulas situs dan artefak sejarah purbalingga yang salah satunya ada di museum Leiden Belanda yaitu prasasti emas bukateja. Sehari-hari sendiri Mas Igo bekerja di Dinas Pariwisata Budaya Purbalingga serta penggiat sejarah dan pariwisata di Purbalingga. Silaturahmi dan paseduluran di JS malam itu diperhangat oleh persembahan musik Ki Ageng Juguran dan Bunda KLC. Ki Ageng Juguran adalah kelompok musik yang terdiri atas teman-teman penggiat JS yang berasal dari Purbalingga.
Tema JS edisi November 2022 ini adalah Robbi La Tadzarni Fardan (Ya Allah jangan biarkan aku sendiri), dan kebersamaan Juguran Syafaat telah menjadi wujud Allah tidak membiarkan teman-teman JS sendirian karena selalu diberi kesempatan untuk saling bersama di antara mereka, di antara para jamaah dan penggiat.