PERSPEKTIF MEWUJUDKAN MAIYAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 

(Liputan 3 Silatnas Penggiat Simpul Maiyah 2022, Rumah Maiyah Kadipiro, Minggu 11 Desember 2022)

Dari Silatnas Penggiat Maiyah 2022 yang berlangsung pada hari Minggu, 11 Desember 2022, di Rumah Maiyah Kadipiro Yogyakarta ini, kita dapat mencatat beberapa poin dari Marja’ Maiyah Pak Toto Raharjo yang dapat dijadikan perspektif bagi gerak masing-masing simpul Maiyah ke depan.

Membekali sesi kedua, Pak Toto menyumbangkan beberapa pemikiran dengan membuka pertanyaan kepada seluruh penggiat Simpul Maiyah yang hadir apa peran yang hendak diambil di tengah-tengah masyarakat? Pertanyaan ini berangkat dari pemahaman bahwa apa yang disebut Maiyahan tidak hanya rutinan yang kita lakukan setiap bulannya. Pak Toto menekankan agar kita mampu membangun kemandirian yang diupayakan oleh diri kita sendiri, yang membawa dampak baik kepada komunitas. 

Ada banyak hal strategis yang bisa kita upayakan; bisa berkaitan dengan pertanian, pendidikan, dll. Intinya, yang kita bangun di Maiyah adalah kebersamaan. Entah berurusan dengan pendidikan, pangan, ekonomi, serta apa saja yang membangun sikap kemandirian hidup diri sendiri. 

Dalam era dunia followers seperti saat ini, kita semestinya bisa membangun kemandirian. Kita bisa mencontoh para Marja’ Maiyah dalam membangun kemandirian hidup yang berdampak baik dan bermanfaat bagi kita anak-cucunya. Caranya, kita harus bisa membaca peluang apa yang dibutuhkan untuk membangun kemandirian. 

Pak Toto juga menyampaikan adanya website mymaiyah.id yang dimaksudkan untuk mendokumentasi apa saja kegiatan atau acara yang kita lakukan baik yang rutinan bulanan maupun di luar rutinan tersebut. Menurut Pak Toto, Maiyahan itu apa saja yang mengkomunikasikan peristiwa Maiyahan yang berlangsung di sekitar kita. Contoh Maiyahan menurut Pak Toto salah satunya adalah kegiatan membangun pertanian organik simpul atau Jamaah Maiyah dengan masyarakat. Kalau kita kesulitan menulis, bisa cukup share ke mymaiyah.id foto kegiatan disertai keterangan untuk menjelaskan kegiatan itu. Para penggiat diajak memanfaatkan website mymaiyah.id dengan baik. 

Selain itu, Pak Toto membayangkan kita bisa mengarah kepada fenomena Pak Mujair, yang menemukan ikan Mujair. Kita diharapkan bisa menjadi inovator-inovator masa depan. Seperti pendapat Ki Hajar Dewantara tentang konsep pembelajaran, pertama mengamati, kedua menirukan, dan ketiga menambahkan. Menambahkan inilah yang dimaksud dengan inovasi, dan menurut Pak Toto inovasi itu sangat Maiyah. 

Terakhir, Pak Toto mengajak kita memahami Maiyah dalam konteks kebersamaan dalam keragaman serta perlunya memiliki kepekaan terhadap ketidakadilan. Beliau mengatakan, “Maiyah itu berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Artinya ketika kita menjalankan kehidupan bersama, di situlah adanya keberagaman. Intinya mulailah mewujudkan Maiyah yang lebih nyata di dalam kehidupan kita. Poin gerak kita adalah kita menyadari adanya ketidakadilan. Ketidakadilan juragan-karyawan, senior-junior, ketidakadilan gender (karena selama ini yang berlangsung adalah maskulinitas), serta ketidakadilan sumber daya alam.” 

Lihat juga

Back to top button