PERSIAPAN MILAD KE-6 PASEBAN MAJAPAHIT

Kalau mengatakan sibuk pasti semua orang juga sibuk. Kita selalu sibuk menata, merawat, dan memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Atau bahkan kita terlalu sibuk berusaha menumpuk keinginan dunia.

Dan ketika mengingat hal itu mungkin yang terlintas dalam batin “Ah sudahlah, kita hanyalah tajalli, Allahlah yang paling berhak dan yang paling bisa menyentuh dan memberi hidayah di setiap hati hamba-Nya.” Biarlah yang sibuk kita doakan sehat agar segera mampu menyelesaikan segala urusan dan “masalahnya”. 

Maiyah memang bukan organisasi, atau padatan-padatan yang manusia di dalamnya harus terstruktur secara detail dan ada garis perintah yang harus mutlak ditaati.

Maiyah melebur semua padatan-padatan dengan keinginan nyedulur yang sejatinya nyedulur. Maiyah memupus keinginan-keinginan eksistensi dengan kesadaran bahwa setiap napas adalah untuk perjuangan. Maiyah terlalu indah untuk urusan kriwil-kriwil dan prenthil-prenthil hasil residu keinginan jasadiah. 

Maka dalam setiap agenda pertemuan untuk merawat dan rembug baik kegiatan simpul ataupun kegiatan maiyahan apapun, kata-kata yang tidak pernah tertinggal adalah bagi sedulur yang waktunya longgar dipersilakan hadir. 

Minggu demi minggu berlalu, kami tetap berusaha berkumpul semampunya mempersiapkan syukuran Milad ke-6 Paseban Majapahit (Miladnya 14 April, tapi

Acara Tasyakuran Milad rencana dilaksanakan pada 10 Juni 2023). Saling berkomunikasi dan berbagi barokah semampunya sambil bermunajat semoga acara milad tersebut terlaksana dengan baik dan semua yang hadir merasakan kegembiraan dan keindahan Maiyah. 

Ber-maiyah selalu syahdu. Diiringi shalawat membicarakan, merencanakan, diskusi ataupun rembug apapun selalu melahirkan kebahagiaan. 

Kita hanya menertawakan kebodohan sendiri ketika yang kita rencanakan sulit diwujudkan. Tapi setelahnya sepertinya Allah memberi ide-ide yang tak pernah terpikir. 

Di setiap simpul Maiyah mungkin kita sudah sama-sama merasakan tanpa AD/ART dan kas 0 Rupiah. Semua kegiatan Maiyah tetap terlaksana setiap bulannya dan bertahun-tahun. 

Dengan kondisi itu kita berusaha mempunyai kesadaran bahwa Allahlah yang Maha merencanakan, Maha berkehendak. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa berharap hidayah dan pertolongan min haitsu la yahtasib dari Yang Maha Tak Terbatas.

Lihat juga

Back to top button