MENTADABBURI QS. AL-FAJR 27-30 

Kanal Youtube caknun.com mengupload Sinau Bareng bersama Mbah Nun dan KiaiKanjenh. Dalam video tampak almarhum Kyai Muzammil turut mendampingi Mbah Nun. Petikan Sinau Bareng tersebut diberi judul: Mbah Nun tentang Pekerjaan Abadi dan Jaminan Rezeki. Dalam petikan itu, Mbah Nun mengajak kita menganalisis atau mentadabburi QS.Surat Al-Fajr ayat 27-30.

Al-Fajr adalah surah ke-89 dalam Al-Qur’an. Merupakan surat yang tergolong pendek karena Surah ini terdiri dari total 30 ayat.

Surah menjelaskan tentang gambaran jelas fajar, sebuah awal dari hari baru atau ba’da Subuh. Jika ditadabburi ayat Ini akan mengingatkan kita terhadap kekuasaan Allah yang luar biasa dan kemampuan-Nya untuk membawa transformasi hari atau waktu. 

Dalam ayat 27 diawali dengan kalimat, “Wahai jiwa yang tenteram”, kenapa tenteram? Mungkin ini harus dibaca dengan suasana damai. 

Mbah Nun mengajak kita mentadabburi ayat ini dengan mengatakan bahwa kita ini ngumboro atau mengembara di dunia ini. Kampung abadi kita adalah akhirat atau surga, karena Simbah Nabi Adam berasal dari surga. Mbah Nun juga mengatakan, kita akan mudik abadi di surga Kholidina Fiha Abada

Mbah Nun Menyuruh kita mantep untuk hidup:  

Aku njaluk nang awakmu kabeh, anak-anakku, mantepo yo, ojo kepincut seng ora-ora, kamu harus mengerti tujuan hidup, menuju keabadian, ” ajak Mbah Nun 

Mbah Nun dalam acara tersebut juga mengatakan bahwa kita sedang bergembira, melakukan kegembiraan tetapi tetap dengan ketenteraman atau mutmainnah.

Mbah Nun mengingatkan dan mengajak kita akan pentingnya membina jiwa dan mencari ketenangan di tengah tantangan dan gangguan hidup yang kompleks ini. Selain itu Mbah Nun juga mengajak kita untuk iling akan pentingnya rasa syukur dan ketekunan dalam menghadapi kesulitan. terlepas dari tantangan yang kita hadapi, Jamaah Maiyah didorong untuk selalu mengejar berkah dan nikmat yang diberikan Allah kepada mereka. 

Lihat juga

Back to top button