MENGHARGAI, TIDAK MINTA DIHARGAI
Selama mengikuti Maiyahan saya merasakan energi positif yang luar biasa. Belum pernah saya merasakan energi sekuat itu di luar majelis ilmu Maiyah.
Maiyah adalah forum tak terbatas yang menghadirkan kedaulatan pada diri manusia untuk memahami semua aspek kehidupan. Maiyah menjadi forum pembelajaran yang egaliter seraya tetap mematuhi norma adab dan akhlak.
Maiyah mengajarkan saya bagaimana memahami hidup, bukan sekadar belajar hidup. Kita hidup untuk belajar sekaligus memberinya makna.
Selain itu saya juga belajar memaknai toleransi dan keberagaman. Kita tidak semata-mata memandang apa agamamu, apa status sosialmu, apa pangkat jabatanmu. Maiyah mengajarkan saya untuk menghargai orang lain. Mbah Nun pernah menyampaikan, “Kita berpuasa untuk menghargai orang yang tidak berpuasa, bukan malah minta dihargai orang yang tidak berpuasa.”
Khusus soal beribadah kepada Allah Swt kita tidak ditakut-takuti atau dipaksa melakukan ibadah yang berat-berat. Kita diantarkan menuju pemahaman hakikat hubungan manusia dengan Sang Pencipta, hakikat hubungan umat dengan Rasulullah. Kita pun menemukan sikap yang autentik saat menjalankan kewajiban beribadah.
Demikian pengalaman saya mengikuti Maiyah. Terima kasih kepada Mbah Nun dan keluarga besar Maiyah yang mengubah cara berpikir saya menjadi lebih lapang dan seimbang. Semoga apa yang beliau ajarkan kepada kami menjadi jariah dan ilmu yang bermanfaat. Amin ya rabbal ‘alamin.[]