KISAH KEREN PARA PEDAGANG KAKI LIMA DI SINAU BARENG
Beberapa waktu lalu, di rubrik Foto kami membagikan foto penjual Tahu Solet di Sinau Bareng berikut dengan caption yang menceritakan salah seorang penjual tahu solet yang kalau menjumpai personel KiaiKanjeng yang lewat di depan lapaknya akan dicegat dan di-gawani tahu solet satu kresek dan gratis. Menariknya, meskipun selalu dicegat, Pakde-Pakde KiaiKanjeng kalau lewat di depan lapak tahu solet tersebut pasti akan ngumpet-ngumpet biar tidak ketahuan karena nggak enak atau sungkan kalau terus-terusan di-gawani tahu solet dan gratis.
Foto dan cerita kecil nan indah dari penjual tahu solet di Sinau Bareng itu kami share di Instagram @GamelanKiaiKanjeng, dan ternyata seperti menambang cerita indah lain yang belum pernah kami dengar tentang para penjual di Sinau Bareng. Dari komen teman-temanlah cerita itu muncul. Seperti di bawah ini:
@Amrul
Ning macopat aku pernah sangu mung rokok djarum kretek 3 batang karo konco-koncoku lur, njur pengen ngopi, mergo maiyahan ora ngopi ora asyek lur. Pie cara ne iso ngopi?, akhire inisiatif rokok sebatang tuker kopi, eh pedagange apikan tenan lur, wong maiyah kudu apik, akhiri kopine gratis. Alhamdulillah iso ngopi lur.
(Di Mocopat Syafaat saya pernah datang bersama teman-teman saya hanya dengan bekal/sangu tiga batang rokok Djarum. Kemudian saya ingin minum kopi, sebab Maiyahan tanpa ngopi itu nggak asik, Teman-teman. Bagaimana cara supaya bisa ngopi? Akhirnya saya berinisiatif barter rokok sebatang dengan kopi. Eh ternyata penjual kopinya baik sekali, orang Maiyah harus baik, akhirnya kopinya gratis. Alhamdulillah akhirnya bisa ngopi, teman-teman.)
@akhya
Hadir di acara teater peringatan BBW tugu pahlawan kemaren. Berjumpa dengan penjual tahu keliling. Dagangannya di tinggal begitu saja di sampingku, 30 menit entah kemana. Ketika kembali, kubeli 2 tahu seharga 5 rb. Justru dapat 3. Lho kok 3? ‘Wes talah mas, sing dodol iku aku, gpp sampeyan pangan’ (…Lho kok 3? ‘Sudahlah Mas, yang jualan itu saya, nggak papa kamu makan saja’) . Sambil lanjut bilang. ‘Aku tenang mas, gak bakal ilang barangku nak acara maiyah ngene’ (Saya tenang Mas, nggak bakal hilang jualan saya kalau di acara Maiyahan ini.)
@Agus Sulistyo
Ya, sinau bareng memang sebuah formula yang sangat dibutuhkan guna mengimbangi dinamika kebudayaan yang terus berubah/bergerak. Dan pergerakan ekonomi guna menunjang kedaulatan pola pikir yang dituju memang harus dimiliki. Maka, seaktif apapun diskusi/pembelajaran yang dilalui, pesan yang saya ingin sampaikan tetap jangan lupa njajan.
#bakoel_takoyaki
(Foto: adn)