BANGBANG WETAN MANAQIB SYUKUR DAN KECINTAAN UNTUK 70 TAHUN MBAH NUN
“Manaqib Syukur dan Kecintaan” merupakan tema rasa syukur Bangbang Wetan untuk memperingati 70 tahun Mbah Nun. Bangbang Wetan bersyukur kepada Allah karena telah dipertemukan dengan Mbah Nun, Mbah Fuad, serta keluarga Ndalem Kasepuhan yang tiada henti mencintai seluruh Jamaah Maiyah.
Bangbang Wetan dari awal kelahirannya pada 2006 sampai 2023 ini banyak mengalami dinamika pengalaman penggiat dan jamaah yang puncaknya adalah rasa syukur. Kami bersyukur karena Mbah Nun setia menemani kita belajar menemukan manfaat kita di tengah masyarakat. Bangbang Wetan menemani teman-teman korban lumpur Sidoarjo dan pekerja eks Gang Dolly serta Bonek untuk menemukan kemaslahatannya di tengah masyarakat.
Bangbang Wetan juga menjadi jalan terbuka pandangan dan pemikiran para akademisi kampus tentang perlunya Sinau Bareng. Bangbang Wetan banyak menjadi rujukan bagi para mahasiswa yang mengambil judul skripsi tentang pendidikan dan metode belajar. Bangbang Wetan di akun ofisial media sosial sering dicurhati jamaah ditanya jadwal rutinan sampai hal-hal yang menyangkut permasalahan hidupnya.
Bangbang Wetan berusaha mengarahkan pada posisi saling belajar dan menemukan solusi bersama. Sesuai yang Mbah Nun ajarkan tentang kedaulatan diri dan menjadi pribadi yang otentik. Setiap Bangbang Wetan memposting berita rutinan, ada saja jamaah yang bertanya, “Mbah Nun rawuh nopo mboten?” Pertanyaan tersebut tidak lain lahir dari rasa cinta yang rindu karena lama tidak bertemu dengan Mbah Nun. Ikatan kami dengan Mbah Nun semata cinta dan rasa syukur atas nikmat Allah yang kita rasakan selama ini.
Perjalanan panjang Bangbang Wetan merupakan tinta sejarah perjalanan yang Mbah Nun ukir menjadi lukisan rasa syukur dan cinta. Kami sangat banyak mendapatkan manfaat dari Bangbang Wetan yang Mbah Nun tanam dengan rasa cinta. Kami yang semula tidak kenal menjadi kenal. Kami yang semula jauh menjadi dekat. Kami bersaudara. Kami saling kangen sehingga semangat bertemu dalam rutinan Majelis Ilmu Bangbang Wetan sebulan sekali.
Kami yang semula merasa asing dan tidak menemukan peran di masyarakat, sekarang mulai menikmati peran Maiyah yakni berbagi manfaat. Kami merasa ada dan bermanfaat karena Mbah Nun di setiap Maiyahan selalu membesarkan hati kita. Mbah Nun juga membukakan pikiran kita untuk setia kepada kebaikan dan kebenaran yang berdasar manfaat. Kami ingat, kalau tidak bisa bermanfaat, menurut Mbah Nun, ya minimal tidak menambah masalah.
Bentuk rasa syukur itu kami wujudkan dengan Tawashshulan dan tumpengan yang akan diselenggarakan pada Sabtu malam 27 Mei 2023 pukul 21.00 WIB, di pelataran Makam Mbah Sholeh, Komplek Makam Sunan Ampel, Surabaya.
(Redaksi Bangbang Wetan)