TAKUT KEPADA ALLAH BUKAN MILIK SEGELINTIR ORANG SAJA

Di dalam al-Qur’an Surat Fatir ayat 28, terdapat penegasan Allah tentang ulama. Allah menyatakan innama yakhsyallaha min ‘ibadihil ulama. Biasanya diterjemahkan dengan, “Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama.” Terjemah ini menurut Mbah Nun kurang pas. Dalam pandangan beliau, yang lebih pas adalah “Siapapun yang takut kepada Allah, dialah ulama.” Sehingga, seseorang akan sampai pada posisi ulama di mata Allah adalah manakala dia memiliki hati dan jiwa yang takut kepada-Nya. Dengan terjemahan dan pandangan Mbah Nun ini, di antaranya, kita terdorong untuk meluaskan diri untuk menemukan bahwa pancaran rasa takut kepada Allah itu sangat mungkin muncul dari siapapun saja dan apapun saja latar belakang pekerjaannya dan bukan milik sekelompok orang saja.

Lihat juga

Back to top button