MANUSIA PERABOT ATAU MANUSIA RUANG?
Kota Banjar, 29 Juli 2024 — Teras Literasi Kota Banjar menjadi saksi berlangsungnya acara Panglawungan Rasa, simpul Majelis Ilmu Maiyah di Kota Banjar. Majelis Ilmu sendiri tersebar di puluhan simpul di berbagai kota.
Acara ini menggabungkan berbagai elemen spiritual dan pembelajaran, termasuk tawashshulan, sholawatan, dan sinau bareng dengan tema “Manusia Perabot.”
Seperti biasa, Panglawungan Rasa dimulai dengan tawashshulan. Dengan khusuk, para jamaah mendoakan kebaikan dan meminta berkah dalam setiap ikhtiar.
Sesi dilanjutkan dengan sholawatan, yang dipenuhi dengan lantunan pujian kepada Nabi Muhammad Saw. Sholawatan ini tidak hanya menambah keberkahan acara, tetapi juga menyatukan para peserta dalam suasana yang penuh rasa.
Puncak acara adalah sinau bareng yang membahas tema “Manusia Perabot vs. Manusia Ruang.” Dalam sesi ini, jamaah diajak untuk memahami perbedaan antara individu yang hanya mengisi ruang dengan ego dan ambisi (manusia perabot) dan mereka yang membuka diri untuk menampung serta memberikan manfaat kepada orang lain (manusia ruang).
Diskusi ini dipandu oleh fasilitator Iin Solihin, penggiat Panglawungan Rasa, yang memantik para jamaah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang apa itu Manusia Perabot dan bagaimana menjadi manusia ruang yang dapat menciptakan kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara Panglawungan Rasa di Teras Literasi Kota Banjar merupakan ikhtiar menjalankan produksi pengetahuan yang memberikan pengalaman bermakna dan inspiratif bagi setiap jamaah. Harapannya, alih-alih menjadi manusia perabot, sinau bareng kali ini mendorong para jamaah untuk merenung dan berkomitmen menjadi manusia ruang, yang punya kesadaran kolektif untuk lebih empatik dan inklusif demi terwujudnya masyarakat yang bertumbuh dalam kesetimbangan.
(Redaksi Panglawungan Rasa)