MAIYAH, ENERGI YANG TUMBUH BERKESINAMBUNGAN

Cinta Allah begitu nyata, melalu rahman dan rahimnya, menciptakan taman pasinaon yang begitu indah bernama Maiyah, melalui sosok yang juga penuh cinta kasih bernama Muhammad Ainun Nadjib.

Beliau yang sekarang akrab di sapa anak cucunya dengan asma Mbah Nun ini sejak puluhan tahun lalu, tanpa henti tanpa lelah berkeliling ke pelosok-pelosok bahkan berkeliling dunia untuk menemani masyarakat, mengajak berdiskusi untuk menemukan solusi-solusi atas permasalahan hidup kita semua. Ya, Mbah Nun tidak loko-loko memberikan solusi atas masalah, namun benar-benar mengajak diskusi, sehingga menemukan cara dan jalan yang baik, benar dan indah.

Suatu sore, usai wedding-an (jasa wedding orgnizer) saya memesan taksi online untuk pulang, kondisi lelah dan penat sudah pasti dialami oleh siapa saja jika selepas bekerja, membuat saya lebih anteng di dalam mobil saat menuju ke rumah saya. Baru berjalan kira-kira 100 meter, si Bapak sopir menanyakan alamat tujuan saya:
“Ini Maiyah-nya Cak Nun Mbak?”
Kujawab: “Oh iya Pak.“ Karena memang alamat rumah saya ter-pin di maps dengan Judul Majelis Maiyah Waro’ Kaprawiran. Simpul Maiyah Madiun dan sekitarnya ini memang lahir dan sempat menjadi pawonnya WK di rumah yang sekarang saya tempati.

Saya tiba-tiba menjadi berenergi, dan bertanya: “Kok Njenengan tau Pak?”
“Iya Mbak, saya Gusdurian, ya se-frekuensi lah dengan Maiyah, kan Mbah nya Gus Dur dan Cak Nun itu sama,” jawab beliau.
Berceritalah beliau, bahwa beberapa kali hadir di PadhangBulan dan kemudian memiliki banyak saudara baru bukan kandung sejak menghadiri sang Sumur Maiyah Padhang Bulan.

Menurut beliau, di Padhangmbulan itu kekeluargaan sekali, semua saling menyapa, ramah dan bahkan tidak sungkan untuk menawarkan tebengan pulang apabila searah.
“Rasanya kayak nyaman gitu mbak, bahkan selepas acara lebih semangat untuk langsung bekerja, ndak capek ndak ngantuk walau menyimak sampai pagi.”

Obrolan kami berlanjut sampai beliau bercerita bahwa beberapa hari lalu mengantar seorang sahabatnya yang mengunjungi madiun dari Jeddah, seorang Jamaah Maiyah juga. Dalam pikiran saya sudah tertuju pada satu nama yang memang kondang sekali di Maiyah Saudi Arabia, dan ketika si Bapak menyebut namanya, spontan saya juga menyebut nama orang yang saya maksud, dan benar saja kami menyebut nama yang sama, seketika kami tertawa bersama dan saling bersautan dalam obrolan ringan tapi memberi energi, bahkan beliau Pak Khoirudin, sopir taksi online sahabat Thobib jamaah Maiyah Jeddah, menawarkan kesediaan mengantar saya kemana saja jika saya membutuhkan. MasyaAllah, indahnya lingkaran Maiyah ini, di sela-sela lelah bekerja ada saja spirit-nya tiba-tiba muncul melalui arah yang tidak disangka-sangka.

Hari ini, 27 Mei 2024 beliau Simbah Muhammad Ainun Nadjib berusia 71 Tahun, tanduran yang Allah titipkan lewat beliau telah tumbuh berkesinambungan dalam aliran darah para Jamaah. Maiyah mempersaudarakan kami yang mulanya tak saling mengenal satu sama lain, menjadi satu gelombang persaudaraan bahkan dari seluruh penjuru dunia.

Belum banyak yang bisa kami – utamanya saya – berikan kepada Simbah yang cintanya luar biasa besar kepada anak cucunya, terlebih kepada Indonesia. Kami, Jamaah Maiyah yang saat ini sedang diuji nilai Maiyahnya, sedang dilatih “berdiskusi” dengan diri kami sendiri karena sedang tidak memungkinkan berjumpa langsung dengan Beliau, seperti yang saya sampaikan di atas, Mbah Nun tidak loko-loko memberi solusi atas masalah. Bagi yang lulus, tentunya akan dengan lilo legowo mengambil hikmah dari setiap momen yang terjadi, termasuk tidak dapat berkumpulnya kami dengan Mbah Nun di Hari Raya-nya para Jamaah Maiyah di setiap tanggal 27 Mei. Tapi kami yakin, dengan ribuan panjatan doa dan kerinduan kami, Allah akan melindungi dan membahagikan Mbah Nun.

Selamat ulang tahun Mbah Nun. Kasih sayang yang Mbah Nun berikan pada saya dan Jamaah Maiyah lainnya sungguh tak ternilai. Hari ini, kami mangayubagyo, melangitkan doa dan harapan kami. Alhamdulillah untuk 71 Tahun, Bismillah untuk Maiyah terus tumbuh berkesinambungan.

Madiun, 27 Mei 2024

Lihat juga

Back to top button