MOCOPAT SYAFAAT 17 FEBRUARI 2024
(Pengantar Majelis Ilmu Maiyah Mocopat Syafaat Yogyakarta edisi Februari 2024)
“Arep Golek Opo?”
Arep golek opo
Arep golek opo
kok uber-uberan
Podho ngoyak opo
Podho ngoyak opo
kok jegal-jegalan
Penggalan lirik nomor “Rampak Osing” dari KiaiKanjeng di atas tentu sangat familiar di telinga para jannatul Maiyah. Bahkan bukan hanya liriknya semata, tapi elaborasi maksud dan muatan nilainya sudah sering kita babar bersama di pelbagai prasmanan sinau bareng.
Nomor yang sangat faktual menggambarkan kondisi Indonesia saat ini. Emang boleh se-relate ini? Lho iya to, kita sedang menyaksikan serta mengalami bersama betapa semrawut dan amburadulnya keadaan negeri. Kita sedang di era post-”Gundhul Pacul”, karena tak hanya gembelengan, yang terhormat para penyunggi wakul bahkan berkolaborasi rayahan isi wakul.
Kita berada di momen pemilihan kandidat penyunggi wakul, disuguhi manuver-manuver politik yang niradab dan niretika karena mengkangkangi undang-undang, ini menghina kemampuan berpikir masyarakat. Kemudian bergabungnya para akademika, kaum agamawan, juga seniman ikut dalam kelucuan politik tersebut, muncul pertanyaan menggelitik dalam benak,”Dho arep golek opo?”.
Maiyah tidak pernah berada di urusan menang siapa. Apa yang diupayakan oleh Jannatul Maiyah adalah kemenangan bersama. Barangkali yang perlu dilakukan adalah golek cara mendidik dan menguatkan generasi manusia-manusia nilai yang mengenali dirinya, tahu sangkan-parannya. Sehingga semoga yang tumbuh adalah generasi yang tidak saling uber dan jegal. Mari saling urun dan saling mengingatkan di Mocopat Syafaat 17 Februari 2024. (Redaksi Lingkar Keluarga Mocopat Syafaat)