TRADISI BERTANYA
Kesuksesan media sosial digital hari ini adalah ketika jumlah orang yang menjadi penggunanya semakin masif aktivitasnya.
Pembelahan kelompok yang berbeda pendapat, berita hoax yang memicu perdebatan, berita penabur kekhawatiran, hujatan-hujatan demi respons yang besar, kebijakan yang dibuat demi eksistensi pribadi, penguak aib-aib yang memicu obrolan gosip yang semakin hangat adalah bahan bakar eksistensi media sosial hari ini.
Wadah yang dibuat untuk bebas “menyatakan” ini dipelihara “gagal paham”-nya akan sesuatu hal, agar tetap subur supaya media sosial menghasilkan potensi keuntungan yang banyak. Tak peduli seberapa besar kehancuran dalam kehidupan sosial yang akan terdampak.
Demi kemaslahatan secara luas, maka di dalam Maiyah, membiasakan tradisi Sinau Bareng dengan “mempertanyakan” segala bentuk objek. Baik hal yang terkait peristiwa, benda, tumbuhan, hewan, maupun manusia itu sendiri. Di mana tradisi bertanya merupakan rangsangan tindakan kesadaran yang akan memulai proses pemahaman yang lebih lengkap, sehingga muncul kearifan dari para penggiatnya.