SEWINDU AMEGURU BEKTI PANGERAN

Mukadimah Maiyah Dusun Ambengan Lampung, Edisi Agustus 2023

8 TAHUN KEBERSAMAAN MAIYAH DUSUN AMBENGAN

“Kebersamaan”, satu kata dengan kandungan berlipat-ganda makna dan berlapis-lapis ketidak-terhinggaan rasa. Dalam perjalanan kebersamaan di Maiyah Dusun Ambengan, bagi para penggiat khususnya dan atau para jamaah Maiyah Ambengan kurun waktu sewindu ini, banyak hal bercampur aduk yang dinikmati, sensasinya nano-nano. Yaitu antara suka, cita, asa, problematika dan juga dinamika yang tak jarang dihadapkan dengan realita-realita tak terduga. Alhamdulillah ala kulli hal, barangkali wujud rahmat Allah SWT berupa kebersamaan di Rumah Hati Lampung ini, senantiasa diperjodohkan dengan paket-paket yang tidak melulu mulus, menyenangkan, membahagiakan, dan suka ria. Namun juga satu paket kombo dengan jalan terjal, sebongkah kesedihan, segudang lelaku keprihatinan, dan beragam kekonyolan juga keunikan-keunikan yang menggemaskan juga tak akan pernah ditemui dan dirasakan di luar jalinan Majelis Masyarakat Maiyah.

ADAPTASI SEWINDU PERJALANAN MAIYAH DUSUN AMBENGAN

Menapaki bulan Agustus 2023 ini, genap sewindu Maiyah Dusun Ambengan telah sangat sadar berproses dan mengalir untuk rutin melingkar dan menjadi wadah forum sinau bareng di sebelah utara ibukota Provinsi Lampung. Segala retorika yang bergulir, masing-masing seoptimal mungkin berupaya menjaga jalinan persaudaraan Al-Muttahabina Fillah. Kebersamaan yang telah dan akan terus mengalir tanpa tepi untuk duduk bersama pada majelis masyarakat maiyah di DUSUN IV Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang – Lampung Timur, tepatnya di Rumah Hati Lampung.

Perjalanan SEWINDU AMBENGAN (AMEGURU BEKTI PANGERAN) di Maiyah Dusun Ambengan telah menjadikan wadah dan sarana bersilahturahmi bagi siapa saja yang selalu hadir (terutama para penggiat Ambengan), begitu pula untuk sedulur-sedulur yang barangkali pernah hadir, yang kadang-kadang hadir, dan yang mungkin belum berkesempatan hadir kembali di rutinan Maiyah Dusun Ambengan setiap Sabtu Pahing Malam Minggu Pon. Karena kehadiran atau ketidakhadiran tidak terpaku hanya pada perkara kuantitas perjumpaan jasadiah saja, sebab sudah menjadi alam sadar di Maiyah Dusun Ambengan, bahwa siapapun yang ikhlas hadir melingkar di Maiyah Dusun Ambengan, sudah pasti digerakkan hatinya dan diperjalankan oleh rahman rahim Allah SWT.

Lihat juga

Pada usia yang ke 8 Tahun Maiyah Dusun Ambengan tahun 2023 ini, menjadi kaca benggala dan refleksi diri. Terutama dalam hal beradaptasi dengan pasang surut kasunyatan yang terjadi selama sewindu. Sebagaimana statement Marja’ Gus Sabrang Mowo Damar Panuluh, agar kita sebisa mungkin selalu menempa diri untuk dengan segera mungkin beradaptasi dengan setiap keadaan yang terjadi. Kalau bahasa trendingnya yaitu SS (sat set). Yaitu meng-upgrade kadar responsif diri dalam menyikapi kenyataan dan keadaan di depan mata, bersegera beradaptasi dalam segala cuaca, kahanan, kasunyatan, kondisi dan toleransi apapun yang dihadapi.

Sebab jika tidak sat set beradaptasi, kita bisa jadi akan tergilas dan mletre (baca : tak berdaya) oleh rotasi perubahan perkembangan dunia dan pola baru society yang melaju dengan sangat cepat ini. Atau ada kemungkinan lain kita bisa saja tenggelam dalam kubangan lumpur hidup zaman tanpa sadar bahwa kita mletre habis dan lumpuh tak berdaya.

Sebagai anak cucu Mbah Nun, kami segenap pejalan maiyah di telatah ujung timur Pulau Sumatera ini sangat ngugemi seluruh benih nilai-nilai maiyah yang otentik dan suci yang telah disemai oleh simbah. Dan pada momentum milad Maiyah Dusun Ambengan ke 8 tahun ini, mudah-mudahan insya allah menjadi sarana taharah yang kualitatif dan menjadi momentum muhasabah diri guna menata hati, menjernihkan pikiran untuk menyusun langkah dan keteguhan kembali dalam mengemban perjuangan Maiyah dalam skala apapun dan di manapun, atau minimal dalam skala terkecil dalam keluarga internal masing-masing. 

Kita yang pernah bersentuhan dengan Maiyah Dusun Ambengan, baik yang tetap istiqomah hadir, yang kadang kala hadir, yang belum berkesempatan hadir kembali, dan yang senantiasa diliputi rasa rindu untuk hadir mudah-mudahan dipermudah untuk berjumpa kembali di Rumah Hati Lampung, pada Sabtu Pahing Malam Minggu Pon, 19 Agustus 2023 Pukul 20.00 WIB, dalam momentum mensyukuri SEWINDU AMEGURU BEKTI PANGERAN dan sekaligus kita sebagai anak cucu maiyah akan melangsungkan tawashshulan menyorong doa wabil khusus untuk Mbah Nun agar supaya segera pulih dan tuntas dari sakit dan tahap recovery yang sedang beliau tempuh. Amin Amin Amin Insya Allah. Allahuma Sholli ala Sayyidina Muhammad. Mbah Nun di-Syafaati Rasulillah SAW. (Red. Maiyah Dusun Ambengan)

Lihat juga

Back to top button