SAUDARA SEHATI

(Mukaddimah Majelis Ilmu Maiyah Ma'syar Mahamanikam Samarinda Edisi Januari 2024)

Pengingat dan pemberitahuan diperlukan. Pada gawai di genggaman ia akan mengeluarkan bunyi. Pada kehidupan manusia ada lingkungan yang senantiasa memberikan tanda-tanda. Sebagai pengingat dan pemberitahuan bahwa ada perilaku, ketetapan, tindakan atau apa saja yang tidak sesuai pola hidup kemanusiaan. Semua itu menimbulkan berbagai respon. Diabaikan, dianggap tidak penting. Dikerjakan dengan segera, dianggap utama.

Pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan ekspresi berkehidupan setiap manusia menciptakan berbagai respon terhadap satu hal yang sama. Gesekan terjadi jika berbagai respon dipertemukan dalam ruang yang sama. Tapi gesekan itu bukan hal buruk, di tangan yang tepat gesekan bisa diakomodir menjadi sebuah kolaborasi yang harmonis. Tidak jadi perkara, malah menjadi benar, baik, dan indah di puncaknya.

Robbana atina qothrota luthfi Muhammadin fi qalbi

(Ya Allah, berilah kami tetes kelembutan Muhammad di hatiku)

Robbana atina qothrota luthfi Muhammadin fi jasadi

Lihat juga

(Ya Allah, berilah kami tetes kelembutan Muhammad di badanku)

Robbana atina qothrota luthfi Muhammadin fi ruhi

(Ya Allah, berilah kami tetes kelembutan Muhammad di ruhku)

Robbana atina qothrota lutfhi Muhammadin fi hayati

(Ya Allah, berilah kami tetes kelembutan Muhammad di hidupku)

Menjelang puncak pesta demokrasi lima tahunan, patut bagi kita memohon kepada Allah SWT di pantaskan memiliki kelembutan kanjeng Nabi Muhammad Saw. Merespon dengan kelembutan. Tepat posisi sikap terhadap gelombang dinamika di musim pesta demokrasi.

Di bulan Rajab 1445 H baru saja terselenggara haul Abah Guru Sekumpul ke-19 di kelurahan Sekumpul kecamatan Martapura kabupaten Banjar provinsi Kalimantan Selatan. Sosok guru yang menjadi teladan tidak hanya semasa hidupnya, juga yang membersamainya, tapi siapa saja yang merindukan berkumpul bersama Rasulullah Saw. Sosok yang menurut Mbah Nun layak digelari pahlawan Syafaat.

Bagi Cak Nun, Tuan Guru Zaini tidak ada duanya di dunia dalam bermajelis shalawat. Seharusnya kita harus bersyahadah atau meresmikan Tuan Guru Zaini sebagai Pahlawan Syafaat. Majelis shalawatnya yang demikian besar tetapi dimulai dari perjuangan kesunyian nol, istiqamah, dan tulus adalah pergerakan tanpa henti memohonkan kepada Allah agar Syafaat Kanjeng Nabi turun kepada kita semua. https://www.caknun.com/2016/ziarah-di-makam-pahlawan-syafaat/. Diakses pada 29 September 2016.

Dengan mengharap Syafaat Nabi Muhammad Saw, menteladani cara merespon dan sikap orang-orang yang mencintai dan menempuh perjuangan seperti Beliau yang sudah wafat maupun masih ditengah-tengah kita. Ikhtiar melingkar kembali di edisi pertama tahun 2024. Berkumpul bersama saudara sehati. Pengingat dan pemberitahuan menjaga alam pikiran tetap jernih dan bersikap seimbang.

(Redaksi Mahamanikam)   

Lihat juga

Back to top button