MAJELIS SRAWUNG KAWRUH LKMS YOGYAKARTA EDISI JUNI 2023

Majelis Srawung Kawruh (Majeska) Lingkar Keluarga Mocopat Syafaat (LKMS) kini sudah memasuki bulan keenam dalam perjalanannya. Banyak Min Haitsu La Yahtasib yang Allah curahkan kepada teman-teman LKMS yang dengan kesucian dan kemurnian hati mereka berkumpul dan bergembira bersama pada Sabtu malam 10 Juni 2023.

Seperti pertemuan-pertemuan LKMS sebelumnya, selalu ada anggota keluarga baru yang turut hadir melingkar pada agenda LKMS. Dengan budaya kekeluargaan yang dibangun, setiap anggota baru dipersilakan untuk memperkenalkan diri dan menceritakan sekilas mengenai profilnya, aktivitas atau pekerjaannya, hingga status hubungannya dengan kaum hawa atau sebaliknya.

Malam itu terasa sangat spesial, karena baru kali pertama rutinan Majeska LKMS digelar di atas panggung suci Mocopat Syafaat dengan ditemani berbagai makanan yang dibawa oleh teman-teman LKMS secara sukarela. Mulai dari Keripik Talas Pratama, Getuk, Pisang dan Kacang Rebus, Risoles dan tentu yang selalu menjadi Masterpeace di setiap pertemuan LKMS yakni selalu disajikannya Wedang Pentjak Djawi dan Wedang Genah Rempah yang ke depan akan diakomodir menjadi Wedang Maiyah dengan berbagai brand turunannya.

Tema yang diangkat pada pertemuan keenam ini adalah “Muhammad Pedagang Terpercaya Sebelum Era Kenabian.” Tema ini diangkat merespons dawuh Simbah dalam beberapa Sinau Bareng terakhir.  Simbah menyampaikan kepada anak cucunya agar tidak menjadi pengemis dan tidak membiarkan pengemis. Selain itu tema ini juga turut mengantarkan LKMS dalam upaya melaksanakan Pasar Rebon 17-an yang kedua kalinya.

Di tengah diskusi dan pemaparan terkait Pasar Rebon, salah satu anggota baru yang mengikuti LKMS malam itu bertanya terkait latar belakang penamaan Pasar Rebon 17-an. Dan seperti biasa Bib Iqbal Rekarupa yang kala itu memandu berjalannya diskusi menjawab dengan penuh cinta dan kelembutan, “Pasar Rebon ini adalah output dari Jagongan Rebon Karanganyar, Jawa Tengah yang digelar sejak April 2017. Pasar Rebon digelar Perdana pada Maret 2020 di Pujasera Karanganyar (persis 1 bulan sebelum Pandemi Covid-19 menjalar). Inilah yang menjadi cikal bakal Pasar Rebon 17-an di Kasihan ini. Kita sebisa mungkin selalu ingat dan meneruskan apa-apa yang telah diperjuangkan oleh para leluhur dan orangtua kita terdahulu. Sehingga khasanah kebaikannya bisa terus berjalan dan dapat dinikmati hingga lintas generasi.”

Fokus utama diskusi malam itu ialah pada rencana penggelaran kembali lapak Pasar Rebon 17-an dengan susunan dan desain yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Akan ada tiga slot yang tersedia di Pasar Rebon nanti dengan susunan 1 slot untuk Official Produk Wedang Maiyah, 1 slot lagi untuk pengenalan berbagai produk anggota keluarga LKMS, dan 1 slot lagi untuk ruang kolaborasi dan silaturahim dengan simpul-simpul Maiyah lainnya se-Nusantara.

Ini semua dilakukan berdasarkan hasil muhasabah dan evaluasi keberjalanan Pasar Rebon 17-an yang pertama. Semoga dengan pembenahan yang terus-menerus istiqomah kita lakukan, Pasar Rebon bisa menjadi Embrio kebangkitan kembali fungsi pasar yang sesungguhnya yang bukan hanya sekadar tempat jual beli saja, tapi bisa menjadi ruang untuk saling mengenal, bergembira, memenuhi berbagai kebutuhan hingga menjadi ruang-ruang dakwah yang sebagaimana para waliyullah lakukan dahulu.

Doa’kan kami terus ya teman- eman, agar Kami bisa Istiqomah menjalankan yang Allah Perjalankan ini. Dan semoga dengan doa itu kita bisa segera berkunjung ke “Huma Simpul” kalian. Amin Ya Allah Ya Robbal Alamin.

Lihat juga

Back to top button