BUKAN HARTA KEKAYAAN, AYAH IBU MEWARISKAN PERJUANGAN

(Liputan Majelis Ilmu Maiyah Padhangmbulan Jombang, Selasa 2 Mei 2023)

Rasa dan ikatan kekeluargaan di Pengajian Padhangmbulan bukan terbatas dan sebatas antar putra-putri Ayah Muhammad dan Ibu Halimah saja. Jalinan rasa dan ikatan itu merambah dan menyatukan hati jamaah yang menjadi bagian dari keluarga besar Mentoro. Kelurga besar ini berdiri di atas fondasi nilai al-mutahabbuuna fillaah.

Berikut beberapa poin pendaran ilmu yang dapat dicatat pada Pengajian Padhangmbulan, Selasa, 2 Mei 2023:

1. Kalau Pengajian Padhangmbulan diibaratkan buah mangga, Anda juga perlu mengenal daun, batang, kontur tanah, cuaca, dan penanam pohon itu. Kehadiran keluarga Mentoro di tengah jamaah akan mengajak Anda menyelami setiap faktor itu agar Anda memiliki setting sejarah dan proyeksi masa depan.

2. Mbah Nun: “Sejak kecil saya selalu diajak Ibu keliling nyambangi tetangga di desa untuk memastikan kebutuhan sandang, pangan, dan papan mereka benar-benar aman. Ibu menyerahkan beras, pakaian, dan tidak jarang membenahi rumah tetangga yang tidak layak huni.”

3. Mbah Nun: “Saya belajar ideologi perjuangan tidak dari sekolah atau membaca buku, melainkan diajarkan langsung oleh Ibu. Ideologi perjuangan saya adalah menemani sesama rakyat kecil.”

4. Cak Dil: “Pengajian Padhangmbulan diadakan untuk melayani kebutuhan masyarakat yang ingin bertemu Mbah Nun di tengah jadwal acara Beliau yang padat. Pemilihan nama Padhangmbulan ditentukan sendiri oleh Mbah Nun sesuai waktu kelahiran Beliau pada malam purnama bulan Ramadlan.

5. Cak Nang: “Semenderita-menderitanya kehidupan saat itu, kami tidak merasa bahwa yang kami alami adalah penderitaan. Kebersamaan kami dalam situasi apa pun menjadi perekat untuk melanjutkan perjuangan Ayah dan Ibu.

6. Mbak In: “Sepeninggal Ayah dan Ibu kami tidak diwarisi harta kekayaan, melainkan ditinggali perjuangan. Kewajiban kami adalah melanjutkan perjuangan beliau berdua.”

7. Mbak Roh: “Hingga akhir hayat Ibu Halimah selalu meminta maaf kepada orang yang bertemu dengan Beliau. Juga terutama kepada tetangga, putra-putri, dan cucu Beliau sendiri. Selain sebagai “ibunya masyarakat”, Ibu Halimah adalah sosok yang sulit ditandingi dalam hal meminta maaf.”

8. Mbak Izzah: “Saya sering diajak Ibu keliling menghadiri pengajian, baik yang diselenggarakan oleh NU maupun Muhammadiyah. Ibu menghilangkan sekat-sekat perbedaan di antara mereka sehingga yang tercipta adalah kebersamaan, keharmonisan, kerukunan yang dilandasi nilai-nilai kemanusiaan.”

9. Cak Yus: “Kami sekeluarga meneruskan perjuangan Ayah dan Ibu hingga hari ini. Kami menyambung silaturahmi dengan sahabat semasa hidup beliau berdua. Kami turut memberikan solusi bagi anak cucu sahabat Ayah dan Ibu manakala keluarga mereka mengalami kesulitan. Itu semua merupakan jariyah bagi kami untuk melanggengkan paseduluran bersama keluarga sahabat Ayah dan Ibu.”

10. Cak Nas: “Kenangan masa kecil bukan hanya menjadi klangenan dan romantisme sejarah. Di sana terkandung nilai-nilai kesadaran universal yang menuntun kita berjalan hingga hari ini.”

11. Mbah Mif: “Kendati amanah untuk melanjutkan perjuangan bidang pendidikan di desa Mentoro tidak disampaikan secara eksplisit oleh Ayah, saya terpanggil dan merasa memiliki kewajiban untuk melanjutkannya. Kelompok Bermain (KB) Insan Utama, TK Al Muhammady, Madrasah Ibtidaiyah Al Muhammady, SMK Global dan pada tahun pelajaran depan akan dimulai pembelajaran di SMP Global merupakan jariyah perjuangan pendidikan yang ditinggalkan Ayah Muhammad dan Ibu Halimah.”

Yang tidak kalah menggembirakan adalah tersirat rasa syukur dari Mbah Nun ketika menyaksikan ketangkasan respons dua anak muda jamaah Padhangmbulan.

“Di sini saya menemukan kebebasan sekaligus keseimbangan berpikir yang belum saya dapatkan di majelis lain. Pokoknya saya belajar tentang apa saja yang bersifat mendasar dan substantif di Pengajian Padhangmbulan,” ujar Jelang.

Semakin malam jamaah semakin memadati halaman Pengajian Padhangmbulan. Menjelang sesi akhir pengajian, Mbah Nun menitipkan doa untuk jamaah. Silakan teman-teman mengakses: Ijazah Mbah Nun di Padhangmbulan. []

Lihat juga

Back to top button