BER-JAGADDITHA MOKSA, MAIYAH
Meminjam secuil makna ber-jagaddhita moksa dalam bahasa Sansekerta, menuju hakikat pencapaian kesejahteraan di dunia dan kebahagian di akhirat. Hal ini bukanlah asing untuk kita mengenal pemaknaan di dalamnya untuk menikmati seluruh rangkaian kehidupan di dunia. Sama halnya dengan kita bersama-sama ber-Maiyah untuk terus belajar menemukan “Rabbana atina fiddunya hasanah” dan “Wa fil akhirati hasanah” secara pribadi, ber-kelompok, dan ber-negara dengan rahmat-Nya.
Didalam proses perjalanan dengan cipratan ber-Maiyah, kita belajar bersama menuhankan Tuhan secara tulus penghambaan tanpa ada embel-embel materiil. Sampai dengan hari ini dan pencapaian ber-agama kita pada umumnya, manusia terjebak dalam peletakan penghambaan Tuhan dalam ruang yang sempit dan ambisi materiil logika manusia. Maiyah sebagai cipratan jalan telah menemani menemukan kembali penghambaan Manusia dengan Tuhannya.
Maiyah mengajarkan dan membuktikan tentunya seatas Izin Allah, kepada saya atas kekuatan doa, di mana hubungan kemesraan Tuhan dan Hamba menjadi ruh di dalam doa.