BELANTARA

(Mukaddimah Majelis Ilmu Maiyah Cirrebes Cirebon, Sabtu 11 Februari 2023)

Di Tengah Hutan Belantara Indonesia dan Dunia”. Itu adalah salah satu judul tulisan Mbah Nun kepada anak-cucu dan JM yang bisa kita baca di caknun.com  pada  bagian Daur-I nomor 26 yang tercatat pada tanggal 28 Februari 2016. Sudah hampir tujuh tahun tulisan Mbah Nun tersebut disampaikan kepada kita, dan hingga kini peradaban belantara itu masih ada atau bahkan semakin nyata.

Manusia mempunyai tugas sebagai pengelola peradaban di bumi (khalifatullah fil Ardhi) meskipun sudah tercatat akan menimbulkan peradaban kehidupan yang merusak bumi dan nama baik manusia itu sendiri.

وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ  قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Lihat juga

Untungnya Allah Maha mengetahui, sehingga Dia pasti lebih tahu apa yang akan dan sedang dilakukan setiap manusia di bumi. Ada yang menebang, ada yang menanam. Ada yang merusak, ada yang merawat. Ada yang melupakan, ada yang mengingatkan. Ada yang melukai, ada yang mengobati. Ada yang membangun peradaban belantara dengan hukum rimbanya, ada juga yang belajar dan berjuang membikin kehidupan surga di setiap jejak langkahnya.

Peradaban yang sudah menjadi layaknya belantara tidaklah mungkin meghentikan pertintah Allah pada manusia sebagai khalifah di bumi. Atau bisa jadi dari belantaralah manusia bisa mengasah diri untuk waspada. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam ilmu Maiyah kata waspada adalah yang paling mendekati dengan makna taqwa. Maka tidak heran kalau Allah menyuruh manusia untuk membekali diri dengan taqwa, bahkan mempunyai nilai yang istimewa di hadapan-Nya.

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

 “Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Bertaqwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat”

اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa”

 Pada rutinan bulanan Maiyah Cirrebes bulan Februari ini, kita akan sinau bareng dengan tema “Belantara” dengan merujuk kembali pada tulisan Mbah Nun yang berjudul “Di Tengah Hutan Belantara Indonesia dan Dunia” untuk bersama-sama mengasah, menajamkan, dan menguatkan kewaspadaan/ketaqwaan kita bersama.

(Redaksi Cirrebes)

Lihat juga

Back to top button