AYAT-AYAT YANG TAK DIFIRMANKAN

“Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”” (QS. Al-Kahfi: 109).

Dalam beberapa kesempatan Sinau Bareng, kita menyimak Mbah Nun menguraikan bagaimana beliau merasakan dan memahami salah satu kandungan ayat ini. Beliau menunjukkan betapa jelas informasi yang disampaikan ayat 109 surat Al-Kahfi ini, yakni dapat ditarik pengertian bahwa firman-firman Allah tidak hanya yang literer termaktub eksplisit di dalam Al-Qur’an. Mbah Nun menyebutnya sebagai ayat-ayat yang tidak difirmankan. Kita diajak untuk mengasah kepekaan terhadap ayat-ayat yang tidak difirmankan, sebab ternyata menangkap ayat-ayat yang tak difirmankan merupakan bagian penting dan kunci dalam mentadabburi Al-Quran. Dalam sejumlah kesempatan Sinau Bareng pula, Mbah Nun telah memberikan banyak contohnya, dari yang bersifat detail terselip di lekuk-lekuk ayat hingga yang bersifat perspektif. 

Lihat juga

Back to top button