GAYENG MANEGES QUDROH MAGELANG EDISI MEI 2023

Tadi malam (Sabtu, 13/5) bertempat di aula Daarus Sundus Orphanage Kecamatan Borobudur Magelang berlangsung rutinan bulanan Maneges Qudroh Megang edisi Mei 2023 atau merupakan Maneges Qudroh edisi ke-138.

Karena sudah menjadi tagline dalam Maiyah bahwa majelis ini merupakan sinau bareng, pada sesi awal Maneges Qudroh tadi malam waktu digunakan untuk saling berbagi mengenai apa saja terkait dengan tema ”Risiko”. Ketika mic digulirkan, dulur-dulur diberikan kebebasan untuk memilih, antara berani atau jangan mengambil risiko untuk mengungkapkan pendapatnya. Sesi yang seketika menjadi ujian sekaligus tantangan. Yang seharusnya menegangkan, namun nyatanya justru banyak mendatangkan gelak tawa dan canda.

Di antara sekitar 25-an dulur yang hadir pada kesempatan ini, ada salah satu muallaf yang banyak berbagi pengalamannya, yakni Bapak Nunug (64 tahun). Beliau banyak memberikan pemkanaannya mulai dari asma Allah, Nur Muhammad, sampai bagaimana me-manage qalbu yang akhirnya beliau anggap sebagai tujuan hidup. Beliau juga menganggap bahwa risiko merupakan salah satu bagian fitrah manusia, sebab ‘ada’/diciptakannya manusia sepaket dengan risiko, yang tidak kesemuanya dapat dikalkulasi dengan nalar.

Mas Sigit, salah satu dulur yang setia membersamai Maneges Qudroh, coba memberikan penggambaran, jika ternyata dirinya selama ini lebih banyak berani mengambil risiko ketimbang tidak. Konsekuensi yang didapat bisa jadi berupa hal baik ataupun buruk, namun semua itu seiring berjalannya waktu akan menjadi hikmah.

Risiko bisa jadi merupakan salah cara untuk menghitung kemungkinan. Dengan banyak menghitung, nantinya kita bisa banyak menemukan lebih banyak opsi jalan atau cara. Secara tidak langsung, hal tersebut nantinya akan memberikan kemudahan, untuk memprediksi manakah yang lebih besar kemungkinan memberikan keselamatan, tidak hanya bagi diri kita sendiri, syukur-syukur untuk kemanfaatan yang lebih besar.

(Taufan/Redaksi Maneges Qudroh)