SUASANA LAUNCHING ALBUM ”WAKAFA” DI MOCOPAT SYAFAAT 17 MARET 2023
Meski deras hujan angin mengguyur daerah Yogyakarta sore hari, bahkan sejumlah pohon tumbang di beberapa tempat dan listrik padam di sore hingga usai maghrib, tetapi alhamdulillah menjelang berlangsung Mocopat Syafaat edisi 17 Maret 2023 teman-teman jamaah Mocopat Syafaat sudah bisa tiba di komplek TKIT Alhamdulillah Kasihan Bantul. Hujan juga sudah reda. Warung-warung telah dipadati jamaah yang sedang “isi BBM” sebelum acara dimulai.
Pada satu jam awal Mocopat Syafaat malam itu berlangsung acara Launching album terbaru KiaiKanjeng dan Mbah Nun berjudul ”Wakafa”. Pakde-pakde KiaiKanjeng memperkenalkan 10 nomor lagu yang ada di dalam album terbaru ini serta bercerita proses lahirnya album Wakafa. Tutorial untuk dapat menikmati album ini dan sample tiga nomor lagu juga ditayangkan di layar lebar yang sekaligus menjadi backdrop Mocopat Syafaat malam itu.
Pada sesi berikutnya, kebersamaan dengan Mbah Nun, teman-teman mendapatkan kesempatan menyelami lebih dalam banyak sisi dari proses lahirnya Album Wakafa. Teman-teman juga memperoleh kesempatan untuk bertanya. Salah satu jamaah bertanya bagaimana Mbah Nun menemukan nada bikin hati trenyuh seperti pada nomor Wakafa. Mbah Nun mengemukakan KiaiKanjeng tak ubahnya arsitek, tetapi sadar bahwa ada bidang-bidang yang pelakunya bukan diri mereka. Di situlah Mbah Nun merespons pertanyaan tersebut dengan jawaban bahwa semua itu adalah ilham atau hidayah dari Allah dan ini adalah salah satu wujud dari firman Allah “… Subhanaka la ‘ilma lana illa ma ‘allamtana…/Maha Suci Engkau, Kami tidak memiliki ilmu selain yang Engkau ajarkan kepada kami… (QS. al-Baqarah: 32).
Dalam Mocopat Syafaat malam itu, ayat Al-Baqarah: 32 ini mendapatkan penekanan khusus dari Mbah Nun. Menurut beliau, ayat ini sangat pas sebagai doa dan logika yang kita pakai dalam semua kebutuhan. Sebagai contoh, bisnis kita sedang mengalami macet, pada hakikatnya kita sedang butuh ilmu (ide/ilham) yang bisa kita jalankan agar kemacetan itu bisa terurai dan bisnis kita bisa lancar kembali.
Lebih jauh, penghayatan atas ayat Al-Baqarah: 32 ini dibawa kepada kata ‘subhanaka’ di dalamnya yang berarti ”Maha Suci Engkau ya Allah” dan menurut Mbah Nun hal itu menunjukkan ada kaitan sangat erat antara ilmu dan kesucian. Ilmu adalah bagian dari kesucian dan untuk mendapatkan ilmu, hendaknya kita siapkan diri kita untuk suci batin dari sifat-sifat buruk sehingga bisa menjadi receiver ilmu dari Allah secara maksimal.
Dimensi-dimensi lain dari penerapan ayat ini pun diurai oleh Mbah Nun termasuk bagaimana logika Wakafa berlaku dalam hidup sehari-hari para jamaah. Mbah Nun mengajak jamaah untuk mencermati pengalaman mereka yang menunjukkan bahwa Wakafa berlaku dalam hidup mereka. Misalnya, bagaimana Wakafa billahi syahiida (cukuplah Allah sebagai saksi) dialami dan dijalani oleh jamaah. Malahan, Mbah Nun mengatakan, sebagai wirid, teman-teman boleh menambahkan sifat/asma-Allah lainnya yang relevan dengan konteks yang dialami mereka pada wirid Wakafa ini.