MOCOPAT SYAFAAT 17 JANUARI 2023
(Mukaddimah Majelis Ilmu Mocopat Syafaat 17 Januari 2023
MANUSIA MAIYAH SINAU PERUBAHAN
Seperti telah disampaikan Mbah Nun belum lama ini bahwa mulai awal 2023, Sinau Bareng sebagai tajuk majelis ilmu Maiyah akan mengarahkan kajiannya pada Sinau atau Ngaji Perubahan. Bersamaan dengan itu, bukan merupakan kebetulan rasanya bila Mbah Nun meminta Mas Sabrang dalam kesempatan Majelis Ilmu Padhangmbulan Jombang dan Bangbang Wetan Surabaya awal bulan Januari kemarin untuk berbicara tentang Posisi Maiyah: Kini dan Esok.
Serba ringkas mengenai apa yang disampaikan Mas Sabrang dalam dua Majelis Ilmu Maiyah tersebut bisa teman-teman baca dalam: Padhangmbulan Mendiskusikan Posisi Maiyah Kini dan Esok dan Tiga Level Realitas dan Tanda Kedewasaan Manusia. Sementara itu, dalam kesempatan take syuting untuk tayangan Akik Maiyah Youtube caknun.com beberapa hari lalu, untuk menyambut mulai digulirkannya tajuk baru Sinau atau Ngaji Perubahan ini, Mas Sabrang melengkapi apa yang telah disampaikan dalam Majelis Ilmu Padhangmbulan dan Bangbang Wetan tersebut dengan beberapa view atau konsep yang lebih mempertajam lagi.
Salah satunya, Mas Sabrang menyebut apa yang dalam dunia Ilmu Alam disebut sebagai Cambrian Explosion (Letusan Kambrium). Suatu era awal dalam perjalanan makhluk hidup yang ditandai dengan adanya suatu ledakan besar yang menghasilkan diversifikasi jenis-jenis organisme atau makhluk hidup. Setelah ledakan ini berlangsung, maka jenis-jenis makhluk itu akan mengerucut atau mengecil jumlahnya mengikut proses seleksi dan evolusi. Sejarah manusia pun, menurut Mas Sabrang, juga demikian adanya. Ambil contoh dari dunia musik: gitar. Ada satu tahap ledakan yang menghasilkan jenis-jenis gitar dalam jumlah banyak, ada gitar listrik, gitar bass, dll, dan setelah itu jumlah jenis gitar dalam jangka waktu lama bertahan pada jenis-jenis gitar tersebut.
Dalam pandangan Mas Sabrang, Maiyah sejatinya berposisi sebagai Cambrian Explosion of Ideas (ledakan ide-ide dan pemikiran) pada diri pelaku atau jamaah Maiyah. Ledakan ini sangat luar biasa berlangsung. Tanpa Cambrian Explosion of Ideas ini, tak akan ada ide-ide baru. Para pelaku Maiyah membutuhkan ledakan ini ketika stagnasi berada di depan mata dan tak ada jalan lain. Sebuah kondisi yang dalam ungkapan Mas Sabrang disebut sebagai ”Ketika kenyataan manusia sudah dianggap sebagai kenyataan alam”, dalam arti ketika konsep-konsep yang selama ini telah dicetuskan manusia dianggap harus ada (meski ini tidak berarti buruk), padahal kenyataan manusia bisa berevolusi menuju konsepsi-konsepsi baru. Keadaan ketika manusia terbelenggu oleh konsep atau sistem yang telah diciptakannya, sementara keadaan menuntut lahirnya ide, konsep, cara, dan sistem yang baru.
Mas Sabrang merasa Maiyah penting adanya pada zaman ketika kita membutuhkan Cambrian Explosion of Ideas seperti saat ini. Sifat ledakan ini sangat random. Tak ada stratifikisasi penilaian terhadap ide-ide yang tercetus dalam ledakan tersebut, tetapi yang akan terlihat bahwa output-nya adalah ”spesies-spesies” yang berbeda. Artinya, setiap Jamaah Maiyah pada posisinya sendiri di dalam masyarakat akan melahirkan ide-ide tersendiri dan baru sebagai hasil dari ledakan tersebut, ledakan di atas ”wajan” atau “nampan” Maiyah. Ide-ide ini akan mewarnai zaman. Kata Mas Sabrang lebih lanjut, bahwa fenomena ini tidak bisa dipotret dengan cara memotret yang ada sekarang ini, jangan lupa bahwa cara memotret pun juga berkembang.
Kita akan bersama-sama memulai lebih mendalami Sinau Perubahan ini pada Mocopat Syafaat 17 Januari 2023. Sedikit yang kita catat dari perspektif Mas Sabrang di atas, semoga dapat melahirkan pertanyaan-pertanyaan pemerkaya perspektif dan cara pandang. Dari Mocopat Syafaat 17 Januari 2023, Sinau atau Ngaji Perubahan mulai bergulir!