MENCICIPI BENGAWAN SOLO LIK TRIPAN
Kalau kita hadir di Mocopat Syafaat, dan kebetulan pada segmen awal Nahdlatul Muhammadiyin (NM) sedang berbagi dan berdiskusi dengan para jamaah pada suatu topik tertentu, seperti saat Mocopat Syafaat 17 Oktober 2022 kemarin, kita akan menjumpai seseorang di antara anggota NM yang naik ke panggung Mocopat Syafaat.
Ia sering mengenakan topi, serta kerap memakai jaket. Penampilannya cenderung lebih banyak diam, tetapi selalu siap berbicara dan berbagi manakala NM naik ke panggung Mocopat Syafaat. Sosok yang kita maksud ini bernama Bambang Tri Pandulu Widayat. Teman-temannya di NM biasa memanggilnya dengan Lik Tripan. Siapakah Lik Tripan? Dia adalah salah satu Jamaah Maiyah Mocopat Syafaat yang aktif di Nahdlatul Muhammadiyin dan tinggal di Kasihan Bantul Yogyakarta.
Lik Tripan adalah seorang suami dan seorang bapak, yang sehari-hari bekerja bersama istrinya membuat jajan pasar yang namanya mungkin belum pernah kita dengar. Nama jajan itu adalah ‘Bengawan Solo’. Saban pagi pukul 04.30 Lik Trip mengantar Bengawan Solo itu ke sekitar 22 lapak jajanan tradisional di seputaran Kasihan yang buka di pagi hari hingga siang. Nanti pukul 11.30, dia keliling lagi ke lapak-lapak tadi untuk mengambil wadahnya serta membawa pulang sisanya. Alhamdulillah, sejauh ini boleh dikata laris manis. Paling jauh kalau ada sisa hanya dua hingga lima biji.
Proses membuat Bengawan Solo dimulai sejak jam 2 siang. Tahap awalnya adalah merendam bahan dasarnya yaitu ketela atau singkong, selama dua jam. Selepas direndam kemudian kulit ketela dilepas, kotoran dibersihkan, dan kemudian direndam lagi selama 30 menit agar nanti ketela lebih mudah ketika diparut. Setelah itu ketela dimasukkan sebuah mesin kecil selama 1 jam, dan kemudian diolah dengan bumbu rahasia. Lho kok rahasia? Iya, bumbu ini yang punya adalah istri Lik Trip yang temurun dari ibunya istri Lik Trip. Kata Lik Trip, di Jogja atau Bantul hanya ada dua yang bikin dengan bumbu rahasia ini. Istri Lik Trip dan kakaknya istri Lik Trip.
Setelah diolah dan diberi bumbu tersebut, jajanan diolesi gula dan diberi pewarna alami yang terbuat dari parutan wortel, atau bahan lain sesuai pesanan. Rutinnya saban hari Lik Trip bikin warna orange dengan bahan wortel tadi. Tahap berikutnya adalah dikukus selama satu jam sejak pukul 5 sore dan satu dua proses lagi yang selesai pada pukul 21.30 untuk selanjutnya didinginkan selama 4 jam. Pukul 2 dinihari, Bengawan Solo siap dipotong-potong sesuai ukuran dan ditaburi kelapa tua yang telah diparut, kemudian ditaruh dalam wadah dalam jumlah sesuai kebutuhan masing-masing lapak.
Itulah rutinitas sehari-hari usaha Lik Trip dan Istri, membuat jajan pasar Bengawan Solo. Kalau kita datang ke lapak-lapak tersebut kita cukup mengeluarkan uang Rp. 1.500,- untuk bisa menikmati Bengawan Solo ini. Jangan lupa, harga itu untuk satu per satunya ya, bukan satu wadah hehe. Rupanya, jajan Bengawan Solo ini digemari oleh para lansia, karena selain ueenakk juga empuk. Jadi, tidak susah buat memakannya. Kalau pagi, beliau-beliau sudah pada ngantri di depan lapak yang menjajakan Bengawan Solo ini.
Aktivitas usaha bikin Bengawan Solo sudah satu tahun Lik Trip dan istri geluti. Sebelumnya, Lik Trip dan Istri membuat aneka jajanan, seperti arem-arem, negosari, klepon, mutiara, ketan bubuk, dan lempar. Tetapi, sekarang keduanya fokus pada Bengawan Solo. Selain dititipkan ke lapak-lapak, Lik Trip juga menerima pesanan. Bahkan lapak-lapak ini kalau sedang dapat orderan untuk acara, juga memasukkan Bengawan Solo ini sebagai item unggulan. Nanti sama Lapak ini dikemas dengan plastik dan disanding dengan jajanan lain dalam satu kotak.
Untuk pesanan, setidaknya perlu diberi jeda sehari. Misalnya jajan hendak dipakai acara hari Minggu, maka pesannya di hari Jumat, mengingat prosesnya yang berlangsung sejak jam 2 siang hingga jam 2 dinihari. Dalam hal pesanan ini, walaupun yang utama saban hari membuat Bengawan Solo, Lik Trip dan Istri juga menerima pesanan jajajan-jajanan lainnya.
Nah, tentang jajanan enak Bengawan Solo bikinan Lik Trip dan Istri, barangkali kita penasaran kok namanya Bengawan Solo. “Iya, supaya berkahnya mengalir sampai jauh,” begitu kata Lik Trip. []