Damar Kedhaton Bertawashshulan

Sejumlah 20 sedulur dari Simpul Maiyah Damar Kedhaton Gresik semalam telah mengadakan Majelis Tawashshulan rutin edisi yang ke-7, Jumat (04/11/2022). Suasana khidmat dan khusyu’ terlihat dari pancaran wajah para JM yang hadir pada malam itu. Majelis rutin tersebut digelar di rumah Kamituwa Wak Syuaib di Desa Iker-Iker Geger, Kecamatan Cerme.

Pada pembuka, jamaah bareng-bareng melantunkan beberapa bacaan wirid yang diambil dari wirid Padhang Mbulan. Suara khas Wak Syuaib memandu pelaksanaan Tawashshulan, bahkan cukup kuat menarik hati terdalam para dulur-dulur Damar Kedhaton.

Tak seperti pada umumnya majelis dzikir, jamaah yang hadir tidak melulu mengenakan baju putih-putih, berpeci, maupun sarungan. Ada beberapa yang memakai kaos tanpa berpeci, termasuk juga celana panjang. Karena pada dasarnya Maiyahan tidak pernah mempersyaratkan khusus untuk mengenakan pakaian tertentu. Selain itu pula, di Maiyah tidak memandang siapapun mereka yang hadir. Entah itu berasal dari pekerja pabrik, Pedagang Kaki Lima, Petani, Guru, Pegawai Negeri Sipil, pengusaha, dan lain sebagainya.

Sehingga landasan utama yang menjadi niat dalam bertindak dan bekerja para jamaah adalah kesadaran kolektif dalam rangka nyuwun paring-paring kepada Allah. Termasuk juga usaha sebisa-bisanya untuk senantiasa menghadirkan Kanjeng Nabi Muhammad selalu berada di dekat kita. 

Dalam pelantunan wirid beserta dzikir pada teks Twashshulan, Wak Syuaib tidak sendirian untuk memandu. Beliau juga ditemani oleh Cak Fauzi dalam beberapa segmen bacaan.

Selama Wak Syuaib dan Cak Fauzi bergantian memimpin jalannya Tawashshulan yang berlangsung kurang lebih 2 jam, tidak semua jamaah Damar Kedhaton yang hadir kuat menahan kantuknya mata. Ada beberapa yang mengikuti iringan bacaan dengan mata terpejam, tak terkecuali juga dialami oleh penulis ini.

Sebelum dipungkasi dengan doa, ada satu sesi pembacaan Mahallul Qiyam yang berlangsung secara intim. Jamaah yang hadir seolah-olah merasakan kehadiran Kanjeng Nabi Muhammad di tengah-tengah lingkaran malam itu. Seusai Mahallul Qiyam, Wak Syuaib menutupnya dengan doa, kemudian dilanjut dengan bacaan Hasbunallah bersama-sama.

Lihat juga

Back to top button