EMPAT PERTANYAAN TENTANG MAIYAH

Mocopat Syafaat, 17 November 2022

Tadi malam di Mocopat Syafaat Yogyakarta, seperti dalam Sinau Bareng di berbagai tempat, ada sesi workshop untuk mengasah jamaah. Mbah Nun memberikan pertanyaan kepada jamaah, yang sudah terbagi dalam tiga grup untuk mereka diskusikan dan presentasikan jawaban atau hasil diskusinya. Jawaban dan berlangsungnya Mocopat Syafaat tadi malam bisa teman-teman saksikan di YouTube caknun.com pada link berikut:

Mocopat Syafaat November 2022

Pertanyaan yang diberikan oleh Mbah Nun tidak hanya ditujukan kepada ketiga kelompok yang maju, tetapi buat semua jamaah yang hadir untuk dibawa pulang dipikirkan di tempat masing-masing. Pertanyaan yang diberikan Mbah Nun ada empat.

Berikut keempat pertanyaan tersebut:

1. Menurut Anda dan Jamaah Maiyah pada umumnya apa manfaat Maiyah bagi manusia, masyarakat, bangsa Indonesia dan ummat manusia di dunia?
2. Menurut Anda bagaimana gambaran masa depan Maiyah?
3. Menurut Anda apa/bagaimana gambar Maiyah dalam mata pandang masyarakat umum, Indonesia, dan Dunia?
4. Apa yang akan terjadi dan apa yang akan Anda lakukan sesudah Allah memanggil atau mengambil Mbah Nun

Lihat juga

***


Salah seorang Jamaah youtube dari Jakarta yang tidak bisa hadir tersiksa karena tidak bisa ikut terlibat menjawab. Akhirnya, Ia whatsapp menyampaikan kepada kami.

“Coba kalau Saya di Mocopat Syafaat sekarang ini. Gemes pengen sekali jawab pertanyaannya Simbah. Kenapa bikin pertanyaan no 4, bikin baper.

Maiyah itu nilai, bisa dimana saja. Di segala ruang. Hanya Maiyah yang membuat kita bisa mendua cinta kita pada seluruh isi dunia ini. Hanya setia kepada Allah saja.

Ikut organisasi apa saja yang kita pilih dengan spirit Maiyah. Kerja dalam bidang apa saja dengan prinsip Maiyah. Rumah tangga dengan mental Maiyah. Hanya NILAI Maiyah yang mampu menyeberangkan jasad dan jiwa kita secara bersama-sama untuk selamat dari jebakan zaman.

Saya itu sampai pasang logo Maiyah di depan pintu rumah meski tetangga nggak tahu pada paham atau tidak. Tapi saya rasa harus dicari cara agar Maiyah itu disebarkan.

Hmmm… Simbah itu merefleksikan perasaan Kanjeng Nabi di akhir hayatnya yang selalu ummati, ummati, ummati….

Mungkin Simbah malah ndak terlalu khawatir sama Mas Sabrang, Mbak Haya, Mas Jembar, Mas Rampak, tapi khawatir super khawatir dengan kita-kita para jamaah

Khawatir kita ikut Maiyah tapi tidak memahami sejatinya Maiyah
Kemudian di perjalanannya nanti setelah Simbah tidak ada menjadi bentuk yg berbeda. Hmmmm.

Memang sih, benar kata Simbah semua tergantung Allah yang akan mengantarkan manusia terbaik kepada Maiyah, karena memang semua dalam pusaran-Nya.”

Lihat juga

Back to top button