SELALU TERSAMBUNG

Ketika hati gelisah, Maiyah memberi wacana agar ia kembali merekah. Ketika diri sedang berbangga, Maiyah membunyikan alarm agar senantiasa “eling lan waspada”. Ketika guyuran berhala deras menghujani, Maiyah mengingatkan bahwa ada ruang untuk bisa selalu dekat dengan Sang Ilahi. Ketika segalanya menjadi mentok dan terbuntu jalan, Maiyah menuntun langkah bahwa bagaimanapun tak boleh hilang kebersyukuran.

Hidup begitu paradoks untuk dirumuskan, terlalu rumit untuk dipikirkan, dan penuh ketakterhinggaan variabel untuk dikalkulasi. Dan Maiyah memberi alternatif yang simpel dalam kata namun teramat berat diamalkan dalam laku nyata, “terus tersambung” dengan Maha Sangkan Paran nan Maha Sejati.

Lihat juga

Back to top button