WONG JAWA ORA ILANG JAWANE
Sinau Bareng malam nanti diselenggarakan oleh pemuda pemudi Karang Taruna Kalurahan Srimulyo Piyungan Bantul dalam rangka Srimulyo Festival dengan tema “Wong Jawa Ora Ilang Jawane.” Seperti tercermin dalam tema tersebut, teman-teman muda Karang Taruna ini ingin mengajak semua masyarakat untuk melestarikan budaya Jawa, menggali dan menghidupkan kembali budaya Jawa yang mungkin mulai terkikis, sebagai bagian dari khasanah dan identitas masyarakat Jawa.
Teman-teman Karang Taruna Srimulyo sendiri sangat serius dalam hal melestarikan budaya Jawa tersebut. Di antara yang paling mencolok dan mengesankan adalah mereka mengaktifkan penggunaan bahasa Jawa misalnya dalam komunikasi surat-menyurat yang tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia tetapi juga dilengkapi bahasa Jawa dalam aksara Jawa. Mereka juga melakukan pelatihan-pelatihan bahasa Jawa untuk beberapa terapan.
Karang Taruna Srimulyo beranggotakan kurang lebih 75 orang muda-mudi. Desa Srimulyo sendiri merupakan Kalurahan yang cukup besar dengan jumlah padukuhan sebanyak 22 dengan total penduduk kurang lebih 17.000 orang.
Kegiatan Srimulyo Fest ini dibagi ke dalam tiga jenis kegiatan. Pertama, Dagelan Srimulyo yang berisi festival dolanan anak—lomba dakon, bas-basan (catur Jawa), gobak sodor, cerita berbahasa Jawa dengan menghadirkan pencerita, tari-tarian anak—untuk anak-anak SD. Kedua, Gemas Srimulyo. Gemas adalah kepanjangan Geguritan, Macapat, dan Sesorah. Kegiatan ini berisi lomba puisi Jawa, lomba tembang Macapat, dan lomba pidato dalam bahasa Jawa, serta kegiatan workshop pelatihan aksara Jawa selama tiga hari.
Ketiga, PSK (Pagelaran Seni dan Kebudayaan). Dalam jenis kegiatan ini akan dilangsungkan kegiatan pawai budaya, pagelaran kebudayaan, pameran UMKM. Di antara kegiatan seni ini ada Emprak Sandeyan (Shalawat Jawa) diikuti perwakilan padukuhan. Juga terdapat live performance musik baik musik tradisional maupun modern dari berbagai kelompok musik seperti Keroncong Pak Johar dan Sacharine Band (12-15 November). Expo UMKM berlangsung dari 12-16 November diikuti oleh UMKM dari Desa Srimulyo maupun luar desa.
Sinau Bareng Mbah Nun dan KiaiKanjeng nanti malam merupakan puncak acara Srimulyo Fest. Dengan Sinau Bareng ini, harapannya Mbah Nun dapat menguatkan kesadaran generasi muda, khususnya generasi muda Srimulyo, akan budaya Jawa. Selain itu juga, harapannya Mbah Nun dan memberikan wawasan akan pentingnya budaya yang lebih mendasar yaitu adab atau tata nilai Kejawaan yang semoga tidak terkikis dan generasi muda juga perlu mempedomaninya. Bahwa budaya tak hanya tercermin pada bahasa dan kesenian, tetapi juga tata nilai dan perilaku.
Bagaimana respons Mbah Nun dan KiaiKanjeng terhadap semangat dan tema teman-teman Karang Taruna Srimulyo “Wong Jawa Ora Ilang Jawane”, mari kita merapat nanti malam di Kawasan Industri Dalan Anyar Srimulyo Piyungan, ya…