TERUS BERJALAN

(Mukaddimah Majelis Ilmu Maiyah Telulikuran Damar Kedhaton Gresik, Selasa 14 Maret 2023)

 

“Fa idzaa faroghta fanshob. Wa ilaa robbika farghob

Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”   [QS. Al Insyiroh ayat 7-8]

Tidak satu dua kali kita mendapati cipratan hikmah dari Mbah Nun ihwal kerja keras. Bahkan, beliau pernah berpendapat bahwa kemalasan adalah sejenis “dosa besar”. Betapa tidak, ketika segenap limpahan nikmat berupa kesehatan jasmani dan ruhani tidak didayagunakan, bukankah itu merupakan kekufuran yang nyata?!. 

Lihat juga

Telah cetha wela-wela betapa Mbah Nun memberikan contoh pada kita tentang ora pernah leren. Beliau terus berjalan dari satu aktivitas satu menuju aktivitas yang lain tanpa henti. Perjalanan yang berlangsung pada aras kebermanfaatan.

Beliau juga kerap menawarkan perspektif kreatif-rekreatif dalam mendayagunakan waktu. Ketika rasa bosan tiba-tiba melanda atas satu kegiatan, ambillah jeda dengan mengerjakan aktivitas lainnya dengan gembira. Yang penting jangan berhenti dan leha-leha, teruslah obah.

Agaknya, energi pendorong agar tetap setia untuk terus berjalan ialah dari lahir dan terawatnya rasa syukur yang dipupuk dengan terpeliharanya sikap sabar.

Dulur, jika memang mandat agar terus berjalan ini adalah sebuah keniscayaan, ke arah tujuan manakah yang sejatinya kita jadikan jujugan? Bagaimana pula kita mengidentifikasi aneka rupa bentuk – motif – model orientasi antar kita dalam menyusuri perjalanan ini? Seperti apakah kita dalam mengarifi dinamika antara pola individual dengan kesadaran komunal dalam konteks spirit untuk terus berjalan?

Mari melingkar kembali pada majelis ilmu Telulikuran edisi 74 pada: Selasa, 14 Maret 2023; Pukul 20.23 WIB; Di Balai Rukyat Condrodipo, Ds. Kembangan, Kec. Kebomas, Gresik.

(Redaksi Damar Kedhaton)

Lihat juga

Lihat juga
Close
Back to top button