SATU HARI MENDALAMI METODE MANHAL

(Catatan Workshop Manhal: Metode Pengajaran Baca-Tulis Al-Qur'an & Bahasa Arab,  21 Desember 2024)

Sabtu, 21 Desember 2024, di Perpustakaan Al-Manhal, Malang, berlangsung workshop “Metode Manhal: Metode Pengajaran Baca-Tulis Al-Qur’an dan Bahasa Arab”. Berbeda dari workshop sebelumnya yang berlangsung selama dua hari, pelatihan kali ini dirancang hanya satu hari, yakni pada 21 Desember 2024. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Workshop dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 20.30 WIB.

Terlaksananya pelatihan ini tidak terlepas dari kerja keras tim penggiat Metode Manhal yaitu Mas Azam, Mas Awan, Mas Bintang, Mas Danang, Mas Rizky, Mbak Nadia, dan Mbak Mega. Sebagai pembuka acara, Mas Awan memandu dengan lugas dan penuh semangat. Materi disampaikan secara interaktif, menyenangkan, serta penuh cinta oleh Mas Bintang dan Mbak Mega. Pada sesi microteaching, Mbak Nadia memandu evaluasi dan memberikan masukan yang konstruktif. Selain itu, peran Mas Azam, Mas Danang, dan Mas Rizky di balik layar juga tak kalah penting dalam memastikan segala persiapan dan pelaksanaan berjalan lancar.

Peserta workshop kali ini mayoritas dari kalangan mahasiswa, dengan kuota peserta yang dibatasi untuk menjaga efektivitas pelatihan. Mereka sangat aktif berpartisipasi selama sesi berlangsung, saling berbagi pengalaman terkait kultur dan tantangan pengajaran di daerah asal masing-masing.

Setelah shalat Magrib, sesi microteaching dimulai. Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang didampingi oleh Mas Bintang melakukan sesi ini di aula samping Rumah Maiyah Al-Manhal, sedangkan kelompok kedua bersama Mbak Mega di aula Perpustakaan Al-Manhal. Sesi ini menjadi ajang praktik langsung penerapan Metode Manhal sekaligus penguatan pemahaman materi yang telah dipelajari sepanjang hari.

Lihat juga

Mas Katong, mahasiswa asal Malang, memberikan kesan mendalam tentang workshop ini. “Seperti jargonnya, metode Manhal adalah metode yang menyenangkan, menyegarkan, dan mencerdaskan. Dalam metode ini, kami belajar membaca sekaligus memahami maknanya. Di sesi tadabur, kami dipantik untuk berpikir kritis dan memahami firman Allah SWT. Semoga Metode Manhal semakin maju dan meluas dalam dakwahnya.”

Berbeda lagi dengan Mas Dhimas, mahasiswa asal Jombang, yang merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Ia mengatakan, “Alhamdulillah, acara kali ini membawa kesan yang indah. Pemateri sangat interaktif, sehingga pembelajaran menjadi elaboratif. Materi yang diberikan sangat membantu dalam pembelajaran Al-Qur’an.”

Sebagai penggiat, Mas Rizky menggambarkan suasana selama kegiatan berlangsung. “Kegiatan berjalan seru, happy, dan menyenangkan! Sebagaimana hadis, ‘Man yuridillahu bihi khairan yufaqqihhu fiddin,’ barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan padanya, Allah akan memberikan pemahaman di hatinya terhadap agama. Manakala kita menyukai sesuatu dan Tuhan menghendakinya, maka semuanya dimudahkan dan dibuat menyenangkan,” ungkapnya.

Melengkapi harapan dari penggiat, Mas Awan menyampaikan pandangannya tentang impresi Metode Manhal. “Diharapkan dengan adanya Metode Manhal, kita tidak lagi menganggap bahwa Al-Qur’an itu sesuatu yang eksklusif dan sulit dijangkau. Memang benar Al-Qur’an itu sakral, tetapi bukan berarti kita harus menjaga jarak dengan alasan tidak pantas atau belum lancar membacanya.”

Workshop yang berlangsung selama satu hari ini berjalan lancar dan penuh semangat. Hingga akhir acara, baik peserta maupun pemateri tetap terlihat antusias penuh kegembiraan. Bu Udhiyah atau akrab disapa Bu Fuad (istri Al-Maghfurlah Ustadz Fuad Effendy) turut hadir membersamai pelatihan ini dan memberikan sambutan penutup.

Dalam sambutannya, Bu Udhiyah menyampaikan beberapa pesan. Ia berharap agar peserta dapat mengembangkan dan mendakwahkan Metode Manhal ke berbagai daerah. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa Rumah Al-Manhal adalah rumah bersama, tempat kita semua dapat ‘pulang’ kapan saja apabila sudah lelah berkelana. Ia juga berharap para peserta merasa kerasan dan sering mengunjungi Rumah Al-Manhal. Tak kalah penting, beliau mengajak kita untuk terus berinteraksi dengan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, Bu Udhiyah menyampaikan doa agar Rumah Al-Manhal dan Metode Manhal menjadi amal jariyah yang terus mengalir untuk Ustadz Fuad Effendy, Prof. Nurcholis Madjid, serta para Marja’ Maiyah.

Semoga workshop ini memberi manfaat bagi kita semua serta menjadi pemantik semangat untuk terus belajar. Tidak hanya sekadar menerima ilmu, tetapi juga membagikannya (tabligh), di antaranya melalui Metode Manhal.

Sampai berjumpa di workshop berikutnya pada tahun 2025!

Tulungaung, 22 Desember 2024

Lihat juga

Back to top button