RUMAH NGAJI AL-SYAHIDY JAGALAN JOMBANG
Salah seorang penggiat Majelis Ilmu Padhangmbulan itu bernama Ahmad Saifullah Syahid. Mas Saiful, demikian akrab kita memanggilnya, sering diminta para marja dan sesepuh Padhangmbulan untuk ikut berada di panggung untuk membantu berlangsungnya diskusi, dialog, atau workshop dengan para jamaah.
Mas Saiful rajin menulis catatan atau liputan Majelis Ilmu Padhangmbulan, juga sering menulis tadabbur atau refleksi atas perjalanannya sebagai Jamaah Maiyah dalam menimba ilmu di Maiyah. Sosok penuh rendah hati dan tawadlu’ ini juga ikut aktif dalam kegiatan Takdib yang diselenggarakan oleh Padhangmbulan, pun aktif membantu pula dalam kegiatan-kegiatan lain dalam lingkup Padhangmbulan.
Sudah sejak tahun-tahun awal Padhangmbulan, Mas Saiful menjadi jamaah Padhangmbulan dan selalu mengikuti perkembangan Padhangmbulan dan membaca tulisan-tulisan Mbah Nun di media manapun saat itu hingga kini. Secara khusus Mas Saiful punya concern di bidang Pendidikan. Tak mengherankan bila bagi Mas Saiful Padhangmbulan adalah mata air ilmu pendidikan. Banyak ilmu dan inspirasi pendidikan Ia reguk di Padhangmbulan.
Dunia pendidikan pula yang digeluti oleh Mas Saiful. Saat ini Mas Saiful bekerja sebagai dosen atau pengajar di Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Tambakberas Jombang serta sedang menempuh studi S3 di bidang Manajemen Pendidikan di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur.
Kecintaannya pada dunia pendidikan juga mendorong Mas Saiful menjadi guru ngaji, di rumahnya di Jl. Sisingamangaraja No. 18 Jagalan Jombang. Ia membuka Rumah Ngaji Al-Syahidy. Jika kita bertamu ke rumah Mas Saiful, ruang utama dan pertama yang kita temui adalah ruang yang dipakai ngaji ini. Ada meja-meja, rak-rak untuk menaruh Al-Qur’an, buku-buku, serta terbang di ruang itu.
Bagaimana Mas Saiful memandang dan menghayati kegiatan ngaji di Rumah Ngaji Al-Syahidy ini? “Kalau pun disebut “Maiyahan Junior”, kegiatan di Rumah Ngaji Al-Syahidy ini, memang demikian adanya. Spirit Maiyah. Mengakrabi Al-Qur’an, membaca dan mentadabburinya melalui dialog sederhana bersama anak-anak merupakan kegiatan rutin setiap sore hingga menjelang pukul delapan malam,” terang Mas Saiful.
Lebih jauh Mas Saiful mengatakan anak-anak peserta ngaji ini adalah generasi baru dari kampung Jagalan dan sekitarnya yang kini bersekolah di SD/MI, SMP/MTs, SMA/Aliyah di Jombang. Selain belajar membaca Al-Qur’an, anak-anak memiliki beragam kegiatan di Rumah Ngaji Al-Syahidy ini seperti shalawatan, terbangan, Yasinan, dan tahlilan setiap Kamis malam Jum’at.
Baca juga:
Mbah Nun: Merabuki Tanaman Masa Depan
Mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari Padhangmbulan, Mas Saiful menjadikan “Sinau Bareng” sebagai menu pembelajaran di Rumah Ngaji Al-Syahidy. Bobot nalar, intensitas dialog, alur logika tentu disesuaikan dengan alam berpikir mereka. Tentang hal ini, Mas Saiful menjelaskan, ”Topik yang dibicarakan pasti tidak muluk-muluk. Memaknai dan mensyukuri peristiwa yang paling sehari-hari rasanya sudah seperti menyelami samudera. Yang tidak kalah menyenangkan adalah manakala anak-anak mengemukakan pendapat mereka secara jujur, terbuka, dan autentik.”
Mas Saiful berharap semoga upaya kecil nan sederhana yang dilakukannya ini dapat turut Merabuki Tanaman Masa Depan.