PENDAPAT RIZKY D. RAHMAWAN DALAM MENGHADAPI RESESI EKONOMI
Seperti dikatakan banyak analis ekonomi, tahun depan kita akan menghadapi resesi ekonomi. Satu keadaan yang langsung atau tak langsung akan memberikan dampak kepada kehidupan ekonomi kita. Kendatipun sangat percaya kepada kekuatan dan ketangguhan rakyat dalam menghadapi perubahan ekonomi ini, Mbah Nun sendiri tetap menyampaikan lima pesan kepada jamaah saat Sinau Bareng di Wonosalam Jombang beberapa waktu lalu.
Terkait kondisi ekonomi yang akan menjelang ini pula, MyMaiyah.Id juga menyapa sahabat kita Rizky Dwi Rahmawan, salah satu koordinator Simpul Maiyah Nusantara, penggiat entrepreneurship, dan pimpinan CV Mekanira Nusantara Banyumas yang bergerak di bidang industri kecil pengolahan pangan (gula kelapa). Berpijak pada Lima saran Mbah Nun dalam menghadapi Resesi Ekonomi, Rizky memiliki beberapa pendapat terkait apa yang perlu dilakukan teman-teman Jamaah Maiyah khususnya yang merupakan pelaku dunia usaha dalam menghadapi perubahan ekonomi ini.
Menurut Rizky, sekurang-kurangnya, ada empat hal yang harus dilakukan dalam menyongsong perubahan ini . Pertama, kita harus lebih menitikberatkan pada kebutuhan pokok yang memang demand-nya riil ada di masyarakat seraya mengesampingkan dulu ide bisnis yang berorientasi gaya hidup dan hyper-reality.
Kedua, hendaknya kita tidak menjadikan uang sebagai sumber daya utama dalam usaha, sebaliknya kita harus melakukan pemasaran dan inovasi dengan memaksimalkan tenaga dan keringat, serta memanfaatkan relasi dan sarana promosi nir-biaya, supaya uang yang ada bisa di-save atau ditabung sebisa-bisanya.
Ketiga, barangkali dulu hal ini tidak penting, sekarang sangat penting bahwa kita harus belajar ekonomi makro hingga seputar pasar keuangan walaupun sedikit-sedikit, karena ternyata sangat penting, supaya kita tidak kaget kalau ada perubahan mendadak.
Apa saja yang tercakup ke dalam ekonomi makro hingga pasar keuangan yang dimaksud? ”Pergerakan angka-angka indikator ekonomi, pengaruh perilaku sosial ekonomi nasional hingga global, kebijakan-kebijakan aktual, perbankan dan suku bunga, pasar saham dan komoditas, dan lain-lain hal yang terlalu besar dibanding skala pengupayaan ekonomi kita, tapi sebetulnya semua itu adalah topik yang tidak jauh dari kita karena pengaruhnya kita akan ikut merasakan, ikut terdampak,” jawab Rizky.
Keempat, hendaknya kita mengurangi pertikaian kecil-kecil dan sebaliknya kita harus akur satu sama lain, karena kolaborasi adalah kunci.
Demikianlah, perubahan kondisi ekonomi menuju resesi di mata Rizky justru dapat dijadikan sekaligus sebagai opportunity atau peluang untuk membenahi pola dan gaya ekonomi kita.