NGONO YO NGONO NING OJO NGONO
(Mukaddimah Majelis Ilmu Maiyah Tembang Pepadhang Kendal Edisi Desember 2025)

Hidup manusia jarang sepenuhnya salah atau benar. Ia lebih sering bergerak di wilayah abu-abu, tempat akal merasa wajar, namun nurani diam-diam bertanya.
“Ngono yo ngono, ning ojo ngono”.
Bukan larangan untuk hidup, melainkan pengingat agar langkah tidak kebablasan. Sebab setiap kebolehan selalu mengandung batas, dan setiap langkah layak ditanya kepantasannya. Lalu, hidup ini sedang menuju ke mana?
Apakah kita sungguh tahu arah, atau sekadar terbiasa berjalan tanpa menoleh?
Saat kita berkata “boleh”, apakah “pantas” masih ikut dipertimbangkan? Ketika kebutuhan dijadikan alasan, apakah kebijaksanaan masih diajak bicara?
Apa yang kita lakukan hari ini, lahir dari kesadaran, atau hanya pengulangan kebiasaan yang tak pernah diperiksa ulang dan ketika tanda-tanda kerusakan muncul, apakah itu semata bencana, atau akumulasi pilihan-pilihan kecil yang dulu kita anggap sepele?
Pada akhirnya, apakah kita sedang hidup dengan sadar, atau sekadar menjalankan hidup tanpa sungguh-sungguh hadir di dalamnya?
(Redaksi Tembang Pepadhang/Danang Afi Kurniawan)






