MAS SABRANG: MUKJIZAT LAHIR BERAWAL DARI RASA INGIN TAHU

Bangbangwetan edisi Maret 2024 bertempat di Gedung Pandansari, Benowo, Surabaya dihadiri oleh Mas Sabrang. Acara yang bertema ‘Memeluk Mukjizat’ ini sangat menarik untuk ditulis. Mas Sabrang mengawali dengan menjelaskan tentang sifat manusia yang selalu haus atau tak terpuaskan akan ilmu pengetahuan.

Menurut Mas Sabrang, sejak lahir manusia didorong oleh rasa haus yang tak terpuaskan akan ilmu pengetahuan. Manusia akan mencari tahu sesuatu yang mereka tidak tahu. Mas Sabrang mengutip kata-kata Jawa ‘ora gumunan’. Menurut Mas Sabrang, Gumun itu perlu untuk meningkatkan pengetahuan kita, setelah gumun/herannya terpecahkan, baru muncul rasa lega yang disebut ‘ora gumun.

Manusia akan memiliki pencarian-pencarian sampai akhir, menjelajahi kisah-kisah menarik, menjelajahi batasan-batasan yang belum diketahui, itulah sifat Manusia.

Mukjizat berawal dari sini, dari hal-hal yang kita tidak menduga, atau kita tidak tahu sumbernya. 

“Karena keterbatasan manusia, jika ada hal yang kita tidak tahu sumbernya, kita akan kategorikan sebagai ajaib atau sebagainya, mungkin ini juga ada gunanya, sebagai cara mendekatkan diri kita kepada Tuhan, Mukjizat juga kadang seperti itu munculnya, dari hal-hal yang kita tidak tahu,” Ujar Mas Sabrang 

Dulu zamannya Era penjelajahan pada sekitar abad ke-15 hingga 16 M banyak penjelajah yang karena ‘ingin tahu’ mereka melakukan perjalanan jauh. Mereka adalah Christopher Columbus, Ferdinand Magellan, Vasco, dan banyak penjelajah lain, walaupun ada juga yang melakukan perjalanan dengan niat bisnis atau lainnya. Ya Manusia memang penjelajah.

Beda dengan tokoh di atas, Pemikir seperti Albert Einstein memberi pemahaman kepada kita tentang alam semesta, mengungkap misteri kosmos, dan melahirkan dasar-dasar ilmu. 

Mas Sabrang menekankan bahwa eksplorasi atau rasa ingin tahu adalah inti dari kemajuan manusia. Eksplorasi memungkinkan kita untuk mendorong batas-batas dari apa yang diketahui dan memperluas pemahaman kita tentang hal apapun.

Astronot seperti Neil Armstrong dan Buzz Aldrin adalah contoh manusia yang ingin tahunya kuat, ya mereka membuat sejarah dengan menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan selama misi Apollo 11. 

Kanjeng Nabi Muhammad adalah contoh tentang manusia yang selalu belajar dan kuat akan rasa ingin tahu, di tengah gempuran akhlak masyarakat kafir, Nabi bertapa di Gua Hira’ melakukan perenungan dan tafakkur, sehingga beliau mendapatkan mukjizat dari Allah berupa Al-Quran secara berangsur yang turun awal di Bulan Ramadhan. Mukjizat Nabi yang bisa kita rasakan hingga kini, melahirkan banyak sekali Ilmu yang dikaji tidak ada habisnya, hingga saat ini. 

Lihat juga

Back to top button