MANUSIA YANG SESUNGGUHNYA

Yang dikatakan sebagai manusia adalah ciptaan Tuhan yang dilengkapi dengan unsur-unsur kemanusiaan. Tak mungkin bisa disebut manusia kalau hanya terdiri dari jasad tanpa nyawa, akal tanpa hati, ilmu tanpa iman, dan lain sebagainya dengan masing-masing pasangan pelengkapnya.

Segala unsur yang berpasangan, yang menentukan keutuhan seorang manusia sejatinya telah berjalan seirama sesuai kodrat-Nya. Namun terkadang kesemuanya itu tercerai berai oleh polusi-polusi kehidupan yang membuatnya tak lagi seirama, tak sejalan, bahkan saling bertentangan, yang pada akhirnya mengkontaminasi unsur-unsur kemanusiaan lainya. Akal sehat yang akhirnya rancu karena nafsu, ilmu yang terlalu menggebu karena mengkesampingkan iman, atau bahkan jasad yang tak bermanfaat karena hilangnya nyawa kebaikan.

Maka dari itu, bersama Maiyahlah kita berkihtiar dan berharap untuk kembali mensinkronkan unsur-unsur kemanusiaan tersebut sampai benar-benar kembali kepada fitrah yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai manusia yang sesungguhnya.[]

Lihat juga

Lihat juga
Close
Back to top button