MAIYAH: BELAJAR MENJADI MANUSIA RUANG
Setelah 5 tahun saya mengenal dan ikut Maiyahan ada banyak konsep hidup yang saya dapat dari Mbah Nun, tetapi ada dua nasihat dari Simbah yang saya ingat dan Insya Allah selalu akan saya terapkan di hidup saya. Nasihat yang pertama adalah “jadilah manusia ruang” dan yang kedua adalah “mari saling berendah hati satu sama lain”.
Di sinilah menurut saya perbedaan majelis Maiyah dengan majelis yang lain. Sebelum saya mengenal dan ikut Maiyahan, saya beberapa kali mengikuti pengajian-pengajian yang diadaakan oleh beberapa kelompok organisasi. Tetapi yang saya lihat adalah para penceramah ini selalu membangga-banggakan kelompoknya sendiri sendiri dan tidak jarang menjelek-jelekkan kelompok lainnya. Ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang saya alami di Maiyah.
Beberapa kali di Maiyahan simbah selalu mengatakan, “Jadilah manusia ruang, dan mari saling berendah hati satu sama lain, jangan merasa paling benar dan hebat karena kalau ingin hebat hebatan, hanya Gusti Allahlah yang hebat.”
Simbah juga selalu bilang kalau Maiyah itu diadakan bukan untuk menjadi organisasi massa, partai politik, dan tidak untuk menyaingi ormas-ormas yang sudah ada, justru di Maiyah semuanya “dirangkul” dan SIAPAPUN BOLEH HADIR tanpa ada pengecualian.
Jamaah Maiyah asal Magetan Jawa Timur.